Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Perpustakaan Gorys Keraf di Lembata sudah memiliki 198.322 eksemplar buku yang terdiri dari 37.964 judul.
Dari jumlah yang fantastis ini, ada jenis buku yang cukup penting namun sangat jarang alias langka di perpustakaan ini.
Buku tentang Lembata terutama karya Orang Lembata sendiri.
Perpustakaan Gorys Keraf adalah perpustakaan milik Kabupaten Lembata dan dikelolah oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata.
Baca juga: Perempuan Tersesat di Bandara Komodo Labuan Bajo Buka Tabir Kasus Perdagangan Orang
Dari jumlah eksemplar dan judul buku koleksi Perpustakaan Gorys Keraf, koleksi buku tentang Lembata dan karya Orang Lembata ternyata tak sampai 10 persen.
“Belum banyak. Saya yang pertama yang saya ingat itu, Buku berjudul Peni dan Nogo karya Gerady Tukan. Dan yang baru masuk kemarin (awal Juni 2023, red) itu beberapa buku karya Thomas Krispianus Swalar, salah satu guru SMA di Nagawutung," kata Anselmus Asan Ola, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Kamis, 15 Juni 2023.
Beberapa waktu sebelumnya, Ansel juga pernah menjabat sebagai Sekretaris lembaga ini, sebelum berdirinya Perpustakaan Gorys Keraf.
“Beberapa bulan lalu itu masuk juga Buku karya Bapak Thomas (Thomas Ataladjar, red). Ada 10 eksemplar yang beliau serahkan ke sini," tambahnya seraya menunjuk rak buku mini di samping meja kerjanya.
Buku karya Thomas D. Ataladjar berjudul Lembata, dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya cukup menonjol di antara koleksi buku di ruang kerja Anselmus Asan Ola.
Buku ini cukup tebal, terdiri dari 25 bab dan punya 552 halaman. Sayangnya, buku yang diluncurkan dalam sejumlah acara akbar dan melibatkan partisipasi sejumlah besar pemangku kepentingan Lembata ini malah belum masuk ke ruang koleksi untuk diakses pengunjung perpustakaan.
Padahal, serah terima buku yang penerbitannya didukung Anggota DPR RI asal Lembata, H. Sulaiman Hamzah ini terjadi sekitar Oktober 2022.
Bahkan legislator nasional asal Ile Ape – Lembata ini hadir dan menyerahkan langsung buku ini ke pimpinan DInas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata. Sudah lebih dari 8 bulan.
“Belum dikeluarkan karena belum dikelola.” tambahnya.
Baca juga: Polisi Tetapkan Pria Asal Golewa Barat Tersangka Kasus Perdagangan Orang di Labuan Bajo