Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Aktivis kemanusiaan asal NTT, Pdt. Emmy Sahertian menyatakan tahun 2023, menjadi angka tertinggi jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural asal NTT yang dipulangkan dari Malaysia.
"Tahun ini tertinggi angka kematian pekerja migran kita yang dikirim pulang, jika dibedakan dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Pdt Emmy kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 29 Agustus 2023.
Tertingginya angka kematian PMI asal NTT di tahun 2023, menurut dia Tindak Pidana Perdagangan Orang (TTPO) belum maksimal dijalankan.
"Dengan angka kematian ini, bagi saya TTPO belum ada kemajuan," tegasnya.
Baca juga: Belasan Tahun Bekerja di Luar Negeri, Empat PMI NTT Dipulangkan Tak Bernyawa
Menurut dia, pemberantasan TTPO belum berhasil dilakukan atau masih berjalan ditempat.
Dirinya berharap dengan adanya banyak pihak yang telah menaruh perhatian terhadap persoalan TTPO, maka TTPO dapat diberantas.
Ditambahkan bahwa, dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat dapat terbantu untuk mengakses informasi dalam melengkapi prosedur untuk bekerja diluar daerah atau luar negeri.
"Apabila mereka (PMI) akses informasi lengkap dan persiapkan diri dengan baik, maka mereka puny hak untuk pergi atau sebaiknya mereka jalan secara resmi," ungkapnya.
Baca juga: NTT Kembali Terima Jenazah Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural dari Malaysia
Namun, kata dia apabil masyarakat melakukan perjalanan non prosedural, ditambah lagi ke negara tujuan yang tidak menghargai HAM, maka jalan maut yang akan diterima.
"Kasihan, mereka pergi dan pulang bawah kesejahteraan, tapi nyawa jadi taruhannya," tandasnya. *
sumber: pos-kupang.com