Berita Timor Tengah Utara

Mengenal Koro Lele di Desa Noebaun-Noemuti, Tradisi Leluhur yang Tetap Eksis di Timor Tengah Utara

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RITUAL KORO - Suasana pelaksanaan Tradisi Koro Lele di Desa Noebaun, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kamis, 9 November 2023.

Peserta Koro Lele yang termasuk dalam kelompok pertama menyanyikan syair pantun. Sedangkan peserta Koro Lele yang tergabung dalam kelompok kedua terus melagukan syair angkarari. Pemantun pertama mengeluarkan pantun-pantunnya baik yang bersifat pujian, syukur, percintaan, dan lain-lain.

Pada zaman dahulu, bagi kawula muda hajatan seperti ini merupakan rahmat. Karena melalui hajatan ini para pemuda bisa mendapatkan jodoh. Setiap ada hajatan Koro Lele para pemuda selalu mengambil bagian dalam hajatan tersebut.

Uniknya ketika hasil tumbukan dikeluarkan dari palungan, pasangan ini dapat menukar cindera mata dan setelah berlangsungnya hajatan Koro Lele lele dapat dilanjutkan ke jenjang pernikahan.

Pada kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara, Yohanes Salem mengatakan, sebagai bagian dari keluarga besar Noemuti dan marga yang bertanggung jawab atas pelestarian adat dan budaya tersebut, pihaknya berkewajiban untuk terus mengawal agar tradisi dan budaya terus dipelihara di tengah gencarnya arusa degradasi budaya.

"Kami akan Terus menjaga agar adat ini tidak boleh hilang atau tergerus oleh pengaruh globalisasi," ucapnya.

Menurut anggota DPRD dari Partai Demokrat ini bahwa, dalam upaya menjaga kelestarian budaya hingga sampai pada keturunan selanjutnya, penuturan tentang ritual adat dan tradisi di Noemuti mesti dimasukkan dalam bentuk tulisan.

Ia menambahkan, pihaknya sedang berupaya bersama para narasumber serta berbagai pihak lainnya untuk menuangkan semua tradisi dan budaya dalam bentuk tulisan. Hal ini bertujuan agar tradisi ini tidak hilang.(*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News