Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Dipindahkannya dapur umum untuk para pengungsi menempati SMPN 1 Wulanggitang berdampak terhadap suplai makanan bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores.
Sebanyak 688 pengungsi mengaku terlambat makan sejak dapur umum dipindahkan sejauh 20 Km dari lokasi pengungsian ke Desa Konga, Kecamatan Titehena sejak Selasa 2 Januari 2024. sebelumnya dapur umum terletak di samping sekolah.
Pemindahan lokasi dapur umum dilakukan karena abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi mengandung belerang masuk ke dalam dapur umum.
Marseliana Kawuta, salah seorang pengungsi mengatakan, makan pagi diberikan pada pukul 10.00 Wita, dari sebelumnya pukul 07.00 Wita.
Baca juga: Sekolah-Sekolah di Wulanggitang Kena Imbas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki
"Mungkin karena dapurnya jauh, sehingga kami terlambat makan, karena masak di Konga baru bawa kesini," katanya
Pengungsi berharap, pemerintah bisa memberikan pelayanan yang baik bagi mereka, apalagi kebutuhan bayi dan belita.
Jumlah pengungsi hingga hari ketiga sebanyak 2. 254 jiwa yang tersebar di sembilan lokasi pengungsian. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News