TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Mendapat kabar adiknya, Noven Witak (24) dikeroyok gerombolan orang pada Minggu dinihari 28 Januari 2024, Diky Witak membonceng Loly Witak bergegas ke lokasi kejadian di Jalan Dr.Soetomo, depan Warung Bakso Solo, Kota Maumere, Pulau Flores.
“Rama dan Andre datang sekitar pukul 02.50 Wita sampaikan bahwa Noven Witak dikeroyok orang. Saya bonceng Loly ke lokasi kejadian. Di sana kami temukan Noven tidak sadarkan diri,” cerita Diky Witak mengulang kesaksian disampaikan dalam sidang Pengadilan Negeri Maumere, Kamis 22 Februari 2024.
Tiga orang pelaku anak dibawah umur, LA, ER dan MA dihadirkan dalam persidangan ini. Sedangkan lima pelaku lainya berusia dewasa belum disidangkan.
Diky melanjutkan kesaksianya, bahwa korban tergeletak tak sadarkan diri di jalan aspal. Diky berada di sepeda motor Honda Beat EB 6423 BP minta Loly mengangkat tubuh Noven Witak.
Baca juga: Mama Noven Witak Tak Kuasa Menyaksikan Anaknya di UGD RSUD Maumere
“Saya tahan sepeda motor supaya Loly angkat Noven. Kami rencana bawa dia pake sepeda motor ke RSUD TC Hillers Maumere,” kisah Dicky.
Di tempat kejadian Diky mendapati sektar tujuh orang. Mereka berdiri sekitar 3-4 meter dari tubuh Noven yang tak sadar diri. Tapi, tak satupun yang membantu mengangkat tubuh Noven.
Mereka berkata satu sama lain supaya tutup wajah dengan baju dipakainya agar tidak terekam kamera pengawas tersembunyi yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
Namun belum sempat membobong tubuh adiknya, mobil patroli Polres Sikka muncul di lokasi. Noven Witak diangkut menuju ke RSUD ditemani Loly, sedangkan Dicky mengikuti mengendarai sepeda motor.
Baca juga: Ibu dan Kakak Kandung Noven Witak Bersaksi Penganiayaan di Pengadilan Negeri Maumere
“’Kami berdua sendiri angkat. Tidak ada yang membantu. Kondisi Noven sudah berat sekali. Napas tersengal,"urai dalam kesaksiannya.
Diberitakan sebelumnya penyidik Polres Sikka mengungkap kasus pengeroyokan di Kota Maumere menewaskan Novensius Yosvintaris Witak alias Noven, Warga Lorena, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka meninggal dunia, Minggu 28 Januari 2024 sekira pukul 02.30 Wita di Jalan Dr. Soetomo, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata menjelaskan, kejadian bermula saat para tersangka dari Geng Peluncur 69 dan saksi sedang berkumpul sambil minuman keras di halaman Kantor Asuransi Bumi Putera,Minggu, 28 Januari 2024 Sekitar pukul 01.00 Wita.
Setelah mengkonsumsi Miras, para tersangka mencari anak-anak Geng 32 dengan alasan ada tantangan melalui chat WhatsApp.
Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Noven Witak Duga Dokumen Visum Dipalsukan
"Setelah selesai minum-minum dan dibawah pengaruh minuman keras, dengan alasan saat masih minum-minum ada tantangan melalui chat WA dari saksi Randi Obama (Geng 32 ), tersangka YO, AG, AL, anak pelaku FA, ER dan MA kemudian bersama-sama mencari anak-anak dari Geng 32," kata Kapolres Sikka saat jumpa pers di Mapolres Sikka, Rabu 31 Januari 2024.
Rute pertama menuju arah Misir. Memudian memutar ke arah pertokoan. Sesampainya di depan Toko Mekar Indah, para tersangka dan para anak pelaku bertemu dengan tersangka MA sedang duduk di depan Toko Mekar Indah. Lalu tersangka AL mengatakan bahwa saksi Dino dipukul. Kemudian mengajak tersangka MA untuk bersama-sama menuju saksi Dino menggunakan sepeda motor.