Hardiknas di Flores Timur

Hardiknas Dibalut Busana Adat, SMPN 1 Wulanggitang Lomba Cerdas Cermat

Penulis: Paul Kabelen
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POSE BERSAMA - Pose bersama peserta upacara pasca pelaksanaan upacara bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) di Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT, Kamis, 2 Mei 2024

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Warga sekolah SMP Negeri 1 Wulanggitang di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan mengenakan busana adat, Kamis, 2 Mei 2024.

Adapun rangkaian Hardiknas dimulai dengan apel bendera di halaman utama oleh unsur pendidikan, tenaga kependidikan dan peserta didik SMP Negeri 1 Wulanggitang tepat pukul 08.00 Wita, kemudian lomba cerdas cermat dan lomba non akademik.

Kepala SMP Negeri 1 Wulanggitang, Alfonsus Tuba Hera, selaku pembina upacara mengajak warga sekolah untuk memaknai tema besar 'Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar' dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.

Selain memberikan motivasi, Alfonsus juga terkesan dengan busana adat dari daerah masing-masing di perayaan Hardiknas untuk mengenang pelopor pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara itu.

 

 

Baca juga: Peserta Upacara Kenakan Pakaian Adat saat Ikut Apel Hardiknas di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

 

 

 

 

"Ini menunjukkan adanya kebihnekaan yang terbangun di lembaga pendidikan ini," ungkap Alfonsus Hera.

Alfonsus Hera juga mengapresiasi para guru dan pagawai atas dedikasi memperbaiki mutu pendidikan di sekolah yang berlokasi di pusat kecamatan tersebut.

Selain pelaksanaan upacara, warga sekolah larut dalam kemeriahan lomba cerdas cermat. Selain lomba akademik, peserta didik juga antusias dalam lomba balap karung, makan kerupuk, gigit sendok, pecah balon, hingga tarik tambang sebagai penutup rangkaian perlombaan.

Ketua Panitia, Bernadinus Hikon, mengatakan kegiatan dibalut dengan busana adat untuk menanamkan profil Pancasila kepada peserta didik berkenaan dengan kebhinekaan global dan menciptakan lingkungan belajar yang harmonis.

Halaman
12