Dibangun 8 Tahun Lalu
Kepada TribunFlores.com, Jumat, 28 Maret 2025, Jack mengungkapkan,jembatan Pomakeke bukan hanya dimanfaatkan oleh warga Desa Aeramo dan Desa Nangadhero tetapi juga dimanfaatkan oleh warga Desa Tonggurambang, Desa Mbay II bahkan warga Kelurahan Lape.
"Itu akses satu-satunya yang menghubungkan dua desa tapi mobilitas dari aktivitas para petani, pegawai, anak sekolah dan juga akses satu-satunya dari pelabuhan Marpokot menuju Aeramo dan khususnya itu rumah sakit serta akses bagi anggota Polres Nagekeo," ujar Jack Ahi.
Dikatakan dia, jembatan Pomakeke pernah ambruk sekitar delapan tahun lalu dan kemudian dibangunlah jembatan darurat menggunakan kayu oleh BPBD Kabupaten Nagekeo.
"Sejak saat itu sampai sekarang, karena konstruksi dari jembatan itukan berupa kayu jadi dia tidak bertahan lama, materialnya itu dari balok kelapa dan di dasarnya memang ada gelagar besi tapi hanya buat untuk semacam pangkuan atau pondasinya tapi sekitar 80-90 persen itu terbuat dari kayu,"ungkap Jack.
Baca juga: PAD Rendah, Ketua Komisi II DPRD Ende Singgung Masalah Libatkan Oknum Anggota DPRD dan ASN
Akses Petani, Nelayan hingga Nakes
Jack menyebut, keberadaan jembatan Pomakeke menjadi akses vital bagi para petani, nelayan, pedagang dan menjadi satu-satunya akses menuju RSUD Aeramo, pelabuhan Marpokot dan Mapolres Nagekeo.
"Jadi sangat disayangkan kalau kondisi jembatan ini dibiarkan berlarut-larut seperti ini karena memang ada pasien yang darurat yang perlu diantar ke rumah sakit, ya sedikit terhambat apabila kayu juga sudah rapuh bisa menimbulkan kecelakaan, dan memang sudah ada beberapa kecelakaan bahkan ada korban jiwa," ungkap Jack Ahi.
Selain akses vital bagi petani, nelayan dan pedagang, Jack menyebut jembatan tersebut juga menjadi akses vital bagi para tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD Aeramo.
Dia berharap, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera membangun jembatan Pomakeke karena menurut dia, jembatan tersebut selain menjadi akses vital warga tetapi juga sangat membahayakan nyawa warga yang melintas di jembatan tersebut.
"Nyawa itu bukan hanya soal orang kecelakaan dan meninggal saat melintasi jembatan yang sudah rapuh tetapi ini pergerakan atau mobilitas hasil komoditi petani, nelayan dan lainnya itu harus melewati jembatan itu dan menjadi akses satu-satunya untuk petani dan nelayan menjual hasil komoditi ke pasar atau keluar wilayah itu, harapannya tidak lain tidak bukan, pemerintah sesegera mungkin membangun kembali jembatan Pomakeke," tandas Jack Ahi.
Baca juga: Komnas HAM Temukan Perantara Baru Berinisial V di Kasus Eks Kapolres Ngada melalui MiChat