TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- GMNI cabang Sikka demo di depan Kantor DPRD Sikka, Jumat (11/4/2025) terkait ketiadaan dokter anestesi di RSUD TC Hillers Maumere yang mengakibatkan seorang ibu hamil dan bayi dalam kandungannya meninggal, Rabu (9/4/2025) di IGD RSUD Maumere.
Mereka akhirnya masuk ke dalam ruang sidang DPRD yang sementara berlansung sidang penutupan rapat paripurna II masa sidang II dan rapat istimewa III masa sidang II terkait penetapan keputusan DPRD Sikka tentang catatan strategis atas LKPJ akhir tahun 2024 penyerahan rekomendasi DPRD Kabupaten Sikka. Sidang ini dihadiri anggota DPRD, Bupati dan Wakil Bupati Sikka, pimpinan OPD dan Direktur RSUD Maumere.
Ketua GMNI Sikka Yohanes Maro dalam audensinya di hadapan DPRD, pemerintah daerah Kabupaten Sikka, dan Direktur RSUD TC Hillers Maumere menegaskan pihak pemerintah dan rumah sakit segera mendatangkan dokter anestesi. Ia mengatakan GMNI dan masyarakat tidak membutuhkan penjelasan panjang lebar tetapi bukti konkret karena situasi saat ini darurat.
"Penjelasan bapak Bupati Sikka ini sangat bagus, retorika bagus dan panjang lebar. Hari ini di RSUD Maumere belum ada dokter anestesi. Justru karena ketiadaan dokter anestesi hari ini kita datang. Kita mendesak segera mendatangkan dokter anestesi tidak peduli apapun model kerja sama yang dilakukan pemerintah dengan rumah sakit di sini,"kata Yohanes dengan tegas.
Baca juga: DPRD NTT Kesal Dokter Anastesi di Sikka Mogok Kerja dan Pasien Meninggal Dunia
Yohanes mengatakan, pemerintah daerah tidak boleh menunda. Ia mengingatkan kebutuhan dokter anestesi sangat darurat.
"Semakin kita menunda kita tidak tahu sebentar malam mungkin saja ada yang meninggal lagi karena ketiadaan dokter anestesi. Ini situasi darurat karena itu penanganannya harus darurat. Tidak bisa hanya menjelaskan koordinasi. Kita butuh hal konkret,"ujar Yohanes.
"Saya punya tanta sementara mengandung dan mengalami tekanan psikologis jangan sampai giliran berikutnya saya. Kemudian mau berobat di rumah sakit swasta, kita tahu biayanya mahal dan fasilitas yang tidak memadai. Sehingga kita minta segera hadirkan dokter anestesi di RSUD Maumere,"pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr. Clara Francis menanggapi tuntutan GMNI mengatakan pihak rumah sakit dan pemerintah daerah sudah berupaya dengan mekanisme yang ada untuk menghadirkan dokter anestesi di RSUD Maumere. Dia menjelaskan, RSUD Maumere sudah memiliki dua dokter anestesi namun keduanya mengundurkan diri.
"Seperti yang disampaikan Bupati Sikka, kami juga tidak diam dan tidur saja. Kami berupaya sejak awal, bahwa dua dokter anestesi ini dalah orang Maumere asli dan ingat pembiayaan itu dari pemerintah. Kita ini dibiaya pemerintah, yang satu mengundurkan diri dan yang satu belum memperpanjang kontrak yang seharusnya dalam pengabdiannya menurut Kemenkes masih ada dua tahun wajib mengabdi,"ungkapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: GMNI Demo Soroti Kematian Ibu Hamil Akibat Ketiadaan Dokter Anestesi di RSUD Maumere
Lanjutnya, pihak rumah sakit melakukan koordinasi dengan Dinkes Provinsi NTT hingga Kemenkes dan melakukan peminjaman beberapa dokter RSUD Komodo dan Aeramo.