Unika Santu Paulus Ruteng

Dr. Marsel Payong Sebut Dosen Muda Unika Ruteng Harus Visioner dan Profesional

Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unit P3AI Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng menggelar kegiatan Pendampingan dan Pelatihan Dosen Muda di ruang pertemuan Gedung Bagian Barat (GUB) lantai 5 pada Selasa, 29 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk mendorong profesionalisme, inovasi pembelajaran, serta penguatan kompetensi dosen muda dalam menyongsong tantangan pendidikan tinggi yang adaptif dan kolaboratif.

Penulis Berita oleh Selvianus Hadun, Unika Santu Paulus Ruteng

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG  - Unit P3AI Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng menggelar kegiatan Pendampingan dan Pelatihan Dosen Muda di ruang pertemuan Gedung Bagian Barat (GUB) lantai 5 pada Selasa, 29 Juli 2025. 

Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk mendorong profesionalisme, inovasi pembelajaran, serta penguatan kompetensi dosen muda dalam menyongsong tantangan pendidikan tinggi yang adaptif dan kolaboratif.

Dalam sesi materi, Evaritus Marsidi (Pak Evan-red) memperkenalkan pemanfaatan Learning Management System (LMS) Unika Ruteng sebagai sarana utama dalam proses pembelajaran digital. 

Ia menjelaskan bahwa LMS hadir untuk mempermudah pengelolaan mata kuliah, memungkinkan mahasiswa belajar mandiri, serta mendukung interaksi dan evaluasi yang terukur.

 

Baca juga: Mahasiswa Unika St Paulus Ruteng Raih 2 Mendali Emas Kejurnas Kempo Indonesia

 

 

“LMS kita dirancang untuk mendukung pengelolaan materi kuliah, pembelajaran mandiri, serta penilaian yang akurat berbasis data” ungkap pak Evan.

Menurutnya, Dosen juga bisa melihat analitik kinerja mahasiswa untuk perbaikan ke depannya.

Ia menambahkan bahwa fitur forum diskusi, grup kerja, dan pelaporan menjadi kekuatan utama LMS dalam membangun pengalaman belajar yang kolaboratif dan fleksibel.

Dosen Harus Visioner dan Profesional

Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd., selaku Wakil Rektor I, memberikan arahan strategis kepada para peserta. 

Ia menegaskan bahwa setiap dosen muda wajib menjalani proses orientasi dan pendampingan sebagai mekanisme standar institusi untuk menciptakan pendidik yang profesional.

“Tujuannya satu: supaya teman-teman dosen benar-benar berjalan ke arah profesional. Kalau sudah profesional, karier pun akan menanjak lancar,” ungkap Dr. Marsel.

Halaman
12