Berita Ende

Bupati Ende Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah di Jakarta

Pengelolaannya dilakukan melalui kemitraan pemerintah dan swasta (Public-Private Partnership/PPP) di bawah pengawasan National Environment Agency.

|
Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
BUPATI ENDE - Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda saat diwawancarai TribunFlores.com di Kantor Bupati Ende. 

 

Ringkasan Berita:
  • Bupati Ende
  • Pemkab Ende

 

Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES, Nong Feri

TRIBUNFLORES.COM,ENDE-Pelaksanaan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) berjalan sukses dengan fokus pada studi kasus keberhasilan Singapura di sektor pendidikan dan lingkungan. Kursus ini diikuti oleh total 25 kepala daerah dari seluruh Indonesia termasuk di antaranya Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda.

Pada hari kedua, kegiatan KPPD diawali dengan materi penting mengenai "Pendidikan: Pengalaman Singapura" yang dibawakan oleh Ms. Chan Lai Fung. Ms. Chan Lai Fung, mantan pejabat tinggi Layanan Publik Singapura yang pernah menjabat sebagai Permanent Secretary di berbagai kementerian, berbagi wawasan mendalam mengenai tata kelola dan strategi pendidikan.

Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua PUB (Badan Air Nasional Singapura), Ketua NTUC Health, Ketua Lee Kong Chian School of Medicine, anggota Dewan Pengurus NTU, serta Direktur Independen di SATS Ltd.

Setelah itu, materi kedua dengan topik "Perjalanan Keberlanjutan Lingkungan Singapura" dibawakan oleh Mr. Collin Goh. Mr. Collin Goh adalah Direktur Divisi Operasi dan Manajemen Infrastruktur Limbah, yang bertanggung jawab mengawasi fasilitas pembuangan seperti Tuas South Incineration Plant dan Semakau Landfill. Mr. Goh, yang juga berperan dalam pengembangan industri daur ulang di Singapura dan memiliki gelar Master Teknik Mesin dari Imperial College London, menekankan pentingnya inovasi lingkungan.

 

 

 

Baca juga: Pemda Ende Lelang Terbuka 11 Jabatan Eselon II pada Desember 2025

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan hari ini diakhiri dengan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TuasOne. Kunjungan ke Tuas Waste-to-Energy Power Plant ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana Singapura mengelola sampah secara efisien. Fasilitas ini membakar sekitar 3.000 ton sampah per hari dan menghasilkan listrik sekaligus mengurangi volume sampah hingga 90 persen dengan sistem pengendalian emisi yang ramah lingkungan.

Pengelolaannya dilakukan melalui kemitraan pemerintah dan swasta (Public-Private Partnership/PPP) di bawah pengawasan National Environment Agency (NEA).

 Pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi Bupati Ende dan seluruh peserta KPPD dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan yang mengintegrasikan teknologi, kebijakan, dan kesadaran publik di daerah masing-masing.

Informasi ini di angkat berdasarkan postingan akun facebook Kegiatan yang di bagikan oleh Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda, Senin,24/11/25.(adv)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved