Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Status ke Level Awas, Tunjukan Peningkatan Aktivitas Vulkanik

Badan Geologi kembali menaikkan statusnya Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level Siaga menjadi Level Awas pada Sabtu (6/9/2025).

|
Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-PVMBG
AKTIVITAS GUNUNG API- Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi kembali menaikkan statusnya dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), Sabtu (6/9/2025). 

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Pusat  Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi kembali menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Sabtu (6/9/2025) pukul 10.00 Wita. 

PVMBG mengungkapkan Gunung (G.) Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur itu, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. 

Berdasarkan pemantuan kondisi terkini, PVMBG  memantaua gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas sedang. 

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-1000 meter dari puncak. 

 

Baca juga: Gubernur NTT Instruksikan Pendataan Korban Erupsi Lewotobi untuk Penanganan Biaya Pendidikan

 

 

 

 

Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 17.1-40°C. Terjadi Guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati. 
 
Data kegempaan dari tanggal 30 Agustus - 4 September 2025 yaitu, 1 kali gempa Guguran, 7 kali Gempa Hembusan, 3 kali gempa Tremor Harmonik, 131  kali Gempa Tremor Non-Harmonik, 20 kali Gempa Low Frequency, 53 kali Gempa Vulkanik Dalam, 7 kali Tektonik Lokal, dan 31 kali Gempa Tektonik Jauh.  

Pada tanggal 6 September 2025 terjadi tremor menerus yang mengindikasikan magma mendekati ke permukaan dan berpotensi erupsi explosif .

Berdasarkan data kegempaan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada gempa tremor harmonik dan gempa vulkanik dalam. 

 

Baca juga: Keluarga Baru Penyintas Lewotobi Berhak Dapat Huntap, Kepala BNPB Minta Jangan Dipersulit

 

Hal ini mengindikasikan adanya suplai magma baru di kedalaman serta migrasi magma dari zona dangkal menuju permukaan, meskipun pergerakannya relatif lambat. 
 
Selama periode 30 Agustus - 6 September G. Lewotobi Laki-laki belum terjadi erupsi, hal ini menunjukkan adanya sumbatan pada saluran magma (conduit). 

Kondisi tersebut menyebabkan suplai magma terhambat, sehingga kegempaan meningkat tanpa pelepasan energi berupa erupsi. 

Akumulasi tekanan ini berpotensi memicu erupsi eksplosif. Selain itu, pada 5 September 2025 terekam gempa vulkanik dangkal, yang sebenarnya jarang terjadi di Gunung Lewotobi Laki-laki karena sistem Gunung Lewotobi Laki-laki “open system”, material dari dalam dapat bergerak ke permukaan tanpa hambatan. 

Pemantauan deformasi dengan tiltmeter selama satu minggu terakhir menunjukkan adanya pola inflasi atau pengembungan tubuh gunung secara perlahan. Kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi memicu erupsi. 

Sementara itu, data GNSS justru menunjukkan kecenderungan deflasi, yang mengindikasikan aktivitas vulkanik lebih dominan terjadi pada kedalaman dangkal. 

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, Maka tingkat aktivitas G. Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS) Terhitung tanggal 6 September 2025 pukul 10.00 WITA  dengan rekomendasi sebagai berikut : 

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat daya - timur laut 7 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. 

Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. 

Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.  

Abu vulkanik erupsi G. Lewotobi Laki-laki juga dapat mengganggu operasional bandara dan jalur penerbangan apabila sebarannya mengarah ke area bandara dan jalur perlintasan pesawat. 

Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi

sumber: PVMBG/Badan Geologi

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved