Kekerasan Seksual Anak di Kupang

Berawal Grup WhatsApp Vulgar, Terungkap Kasus Kekerasan Seksual Anak SMP di Kupang NTT

Petugas menemukan sebuah grup WhatsApp besar bernama "Grup SMP Se-Kota Kupang."  Kasus seksual anak di Kota Kupang.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
BERI KETERANGAN - Kadis P3A Kota Kupang, dr. Marciana Halek saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus prostitusi anak SMP di Kota Kupang, NTT, Rabu (8/10/2025). 

Namun Marciana sadar, ini baru permukaan. "Ini fenomena gunung es. Yang kelihatan baru sedikit, tapi di bawahnya masih banyak yang belum terungkap," ujarnya.

Kata Marciana, berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), sepanjang 2024 ada 185 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 174 kasus terhadap anak di Kota Kupang.

Sementara hingga Oktober 2025, sudah tercatat 51 kasus kekerasan seksual.

"Angka-angka itu hanyalah data di atas kertas," ungkap Marciana.

Di baliknya, menurut Marciana ada anak-anak yang kehilangan masa kecil, keluarga yang tercabik, dan masyarakat yang masih belajar menghadapi kenyataan bahwa kejahatan kini bisa tumbuh dari layar kecil di genggaman.

Marciana menutup perbincangan dengan kalimat sederhana namun penuh makna.

"Orang tua harus hadir. Jangan biarkan gawai menggantikan pelukan, sebab di balik layar ponsel yang tampak sepele, dunia maya bisa jadi labirin berbahaya," tutupnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved