Kekerasan Seksual Anak di Kupang
Berawal Grup WhatsApp Vulgar, Terungkap Kasus Kekerasan Seksual Anak SMP di Kupang NTT
Petugas menemukan sebuah grup WhatsApp besar bernama "Grup SMP Se-Kota Kupang." Kasus seksual anak di Kota Kupang.
Namun Marciana sadar, ini baru permukaan. "Ini fenomena gunung es. Yang kelihatan baru sedikit, tapi di bawahnya masih banyak yang belum terungkap," ujarnya.
Kata Marciana, berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), sepanjang 2024 ada 185 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 174 kasus terhadap anak di Kota Kupang.
Sementara hingga Oktober 2025, sudah tercatat 51 kasus kekerasan seksual.
"Angka-angka itu hanyalah data di atas kertas," ungkap Marciana.
Di baliknya, menurut Marciana ada anak-anak yang kehilangan masa kecil, keluarga yang tercabik, dan masyarakat yang masih belajar menghadapi kenyataan bahwa kejahatan kini bisa tumbuh dari layar kecil di genggaman.
Marciana menutup perbincangan dengan kalimat sederhana namun penuh makna.
"Orang tua harus hadir. Jangan biarkan gawai menggantikan pelukan, sebab di balik layar ponsel yang tampak sepele, dunia maya bisa jadi labirin berbahaya," tutupnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Kasus Kekerasan Seksual di Kupang
Kekerasan Seksual Anak SMP di Kupang
Berawal Grup WhatsApp Vulgar
Grup WhatsApp Vulgar
Tribun Flores.com
Kekerasan Seksual Anak di Kupang
Kasus HIV/AIDS di Lembata NTT Bertambah 26 Orang pada Januari hingga Awal Oktober 2025 |
![]() |
---|
44 Warga di Belu NTT Terinfeksi HIV AIDS, Dinkes Sebut Kasus Bertambah |
![]() |
---|
Dinkes Sabu Raijua Catat 8 Warga Terinfeksi Kasus HIV/AIDS hingga September 2025, Ada Anak-anak |
![]() |
---|
Ribuan Warga Kota Kupang Terjangkit HIV/AIDS, Terbanyak IRT dan Usia Produktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.