Unika Santu Paulus Ruteng

Remaja Desa Gara Dapat Edukasi Bahaya Pernikahan Dini dari Mahasiswa KKN Unika Ruteng

Di antaranya adalah kehamilan di usia muda yang sering berujung pada masalah kesehatan, tingginya angka kematian

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-HUMAS UNIKA RUTENG
Mahasiswa KKN Tematik melaksanakan kegiatan sosialisasi di Desa Gara dengan sasaran anak muda tingkat SMP yang ada di Desa Gara, 15 September 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Mahasiswa KKN Tematik melaksanakan kegiatan sosialisasi di Desa Gara dengan sasaran anak muda tingkat SMP yang ada di Desa Gara, 15 September 2025. 

Kegiatan ini mengangkat topik umum mengenai pernikahan dini dengan sub topik yang lebih spesifik, yaitu dampak pergaulan bebas, bahaya pernikahan dini, serta pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Dalam sesi mengenai pergaulan bebas, Vira Linem, salah satu mahasiswa KKN, menjelaskan bahwa pergaulan bebas dapat menimbulkan risiko serius bagi remaja. 

Di antaranya adalah kehamilan di usia muda yang sering berujung pada masalah kesehatan, tingginya angka kematian bayi akibat kurangnya kesiapan fisik dan mental orang tua, serta meningkatnya kasus stunting pada anak. Ia menekankan bahwa kehamilan pada usia remaja tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga berdampak besar pada generasi berikutnya. 

 

Baca juga: BEM FKIP Unika Santu Paulus Ruteng Periode 2025/2026 Resmi Dilantik, Dekan Ingatkan Peran Strategis

 

 

Menariknya, salah satu siswa SMP beranggapan bahwa pergaulan bebas sering kali dianggap hal biasa di kalangan remaja, padahal sebenarnya menyimpan banyak bahaya. Hal ini memunculkan diskusi interaktif antara siswa dan mahasiswa KKN.

Pada sesi mengenai pernikahan dini, Enjel, salah satu mahasiswa KKN, menyampaikan bahwa pernikahan pada usia yang terlalu muda dapat menghambat pendidikan, memengaruhi kesehatan reproduksi, dan menimbulkan beban sosial di kemudian hari. 

Ia menekankan bahwa masa remaja seharusnya digunakan untuk belajar, mengembangkan diri, dan mempersiapkan masa depan, bukan untuk menikah.

Sementara itu, pada sesi tentang kesehatan reproduksi, Otrin salah satu mahasiswa  KKN menjelaskan bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat penting agar remaja mampu menghargai tubuh mereka dan tidak mudah terjerumus dalam perilaku yang merugikan. 

Ia juga menambahkan bahwa pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dapat membantu remaja membuat keputusan yang lebih bijak untuk masa depan mereka.

Selama kegiatan berlangsung, siswa/i sangat aktif bertanya dan berbagi pandangan, sehingga suasana menjadi lebih hidup. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak muda di Desa Gara memiliki kesadaran sejak dini untuk menghindari pergaulan bebas, menunda pernikahan sampai usia matang, serta menjaga kesehatan reproduksi. 

Dengan adanya pemahaman tentang bahaya pernikahan dini dan dampaknya terhadap kualitas hidup anak, mereka semakin sadar bahwa keputusan yang salah di usia remaja bisa memengaruhi masa depan mereka dan generasi berikutnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved