Breaking News

Berita Sikka

Cerita Pasutri asal Munerana 10 Tahun Mengais Rezeki di Pasar Alok Maumere 

Bagi pasangan suami istri yang akrab disapa Ersi dan Jan ini, rutinitas ini telah mereka jalani selama 10 tahun. 

|
Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/NONA ELSY
PEDAGANG PASAR - Wilfrida Ersilia (Ersi) berdagang berbagai pangan lokal di Pasar Alok Maumere, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Semangatnya tak pernah padam, meski diterpa badai kesulitan. Sebuah potret semangat dan etekunan di tengah hiruk pikuk Kota Maumere. 

Namun, keterbatasan biaya membuat anak bungsu mereka, yang telah lulus SMA, harus menunda mimpinya. "Anak bungsu sekarang sedang kursus menjahit, tunggu kakaknya lulus kuliah. Biayanya terbatas," tutur Ersi.

Perjuangan mereka selama ini telah membuahkan satu hasil nyata: sebuah mobil pick-up yang berhasil mereka bayar lunas, yang kini menjadi andalan untuk mengangkut hasil bumi dagangan mereka.

Terjerat Koperasi Harian Demi Putar Modal

Menjaga agar roda usaha tetap berputar bukanlah perkara mudah. Untuk 'putar modal', Ersi dan Jan terpaksa mengandalkan pinjaman dari dua koperasi harian sekaligus. Konsekuensinya, mereka harus mengatur keuangan dengan sangat ketat.

"Dalam satu hari jualan, kalau mujur bisa dapat Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta," ungkap Ersi.

Namun, angka itu bukanlah pendapatan bersih. "Tapi harus sisihkan untuk uang bensin, untuk bayar harian (koperasi) Rp 250 ribu. Paling bawa pulang hanya Rp 200 ribu, itu pakai untuk putar modal lagi."

Tekanan semakin berat ketika tempo pembayaran uang kuliah sang anak tiba. Mau tidak mau, koperasi harian kembali menjadi tumpuan darurat.

Jan sejatinya memiliki kebun pala, namun hasil panennya tidak seberapa dan tidak cukup untuk menopang biaya kehidupan sehari-hari, apalagi biaya kuliah.

Masa tersulit pernah mereka alami ketika Ersi jatuh sakit hingga setahun lamanya. Aktivitas di pasar, yang menjadi satu-satunya tumpuan harapan, seketika terhenti dan membuat kondisi keluarga kian kewalahan.

Meski begitu, semangat tak mudah menyerah selalu mereka tanamkan. Diterpa badai kesulitan yang datang silih berganti, Ersi dan Jan tetap tegar. Mereka terus merajut harapan, berjuang dari fajar hingga senja demi masa depan yang lebih baik untuk anak-anak mereka.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved