Korban Banjir Bandang di Nagekeo

Satu Jenazah Balita Korban Banjir Bandang Nagekeo Ditemukan, Total Tewas 5 Orang, 3 Masih Dicari

Tim SAR gabungan menemukan satu jenazah balita korban banjir bandang di Mauponggo, Nagekeo, NTT, pada hari ketiga operasi pencarian,

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-SAR MAUMERE
KORBAN BANJIR BANDANG- Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah balita korban banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Nagekeo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Kamis (11/9/2025). 

TRIBUNFLORES.COM, MBAY- Tim SAR gabungan menemukan satu jenazah balita laki-laki korban banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, pada hari ketiga operasi pencarian, Kamis (11/9/2025).

Jenzah balita berusia 1,4 tahun itu ditemukan kurang lebih dua kilometer dari rumah korban. Jenazah yang diketahui bernama Achiles Agustimus Busa Jago itu dievakuasi menggunakan kantong jenazah menuju posko gabungan.

Kepala Kantor SAR Maumere Fathur Rahman dalam keterangannya di lokasi kejadian tersebut menerangkan, korban ditemukan pada pukul 10.00 Wita dalam operasi SAR gabungan.

"Korban Achiles Agustimus Busa Jago ditemukan pada operasi SAR hari ketiga. Selanjunya korban kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,"kata Fathur.

 

Baca juga: STIPER Flores Bajawa Identifikasi Lahan Pertanian dan Peternakan Terdampak Banjir Bandang di Nagekeo

 

 

 

 

Dalam operasi pencarian korban yang hilang, tim yang terlibat di antaranya Kansar Maumere, Unit Siaga SAR Ende, Batalyon Infanteri TP 834 Wakangamere, Polres Boawae, Kodim Ngada, Koramil Boawae, BPBD Nagekeo, TNI AL Ende, Babinsa Desa Sawu, Damkar Nagekeo, Pol PP Boawae, Dinas Sosial Boawae, TGN Boawae, tenaga Kesehatan Puskesmas Boawae, Puskesmas Sawu, aparat desa, masyarakat dan keluarga korban, Komsos Paroki Wolosambi, Institut Nasional Flores.

Untuk mendukung operasi pencarian, Tim SAR gabungan didukungan peralatan SAR yakni, rapid land SAR, alat erat tiga unit, palsar darat, dan palsar medis.

Tanggap Darurat Bencana

Bupati Nagekeo telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem melalui Keputusan Nomor 330/KEP/HK/2025 yang berlaku selama 21 hari, mulai 9 hingga 30 September 2025. BPBD Kabupaten Nagekeo juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan segera mengungsi apabila kondisi semakin berisiko.

 

Baca juga: Pasca Banjir Bandang Mauponggo, Pemkab Nagekeo Tetapkan Status Tanggap Darurat

 

Butuh Helikopeter untuk Daerah Terisolasi

Gubernur NTT, Melki Laka Lena berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan helikopter agar membantu penanganan bencana banjir bandang di Nagekeo. 

Melki telah menggelar rapat bersama Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, Selasa (9/9/2025) malam bersama BPBD NTT dan DPRD Nagekeo. 

Politikus Golkar itu berkata, bantuan helikopter dibutuhkan untuk menjangkau daerah yang terisolasi akibat longsor. Laporan yang diterima, terdapat sejumlah titik jalan yang putus dan tidak bisa dilalui.

"Hari ini logistik sudah mulai masuk. Ada 10 desa terisolasi dan saya sudah telepon ke BNPB pusat untuk bantuan helikopter karena kita tidak bisa masuk," katanya, Rabu (10/9/2025). 

Bantuan Logistik

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT kewalahan memperbarui informasi lapangan karena rusaknya berbagai infrastruktur, jembatan hingga komunikasi.

Plt Kepala BPBD NTT, Samuel Halundaka, Rabu (10/9/2025), menyebut pendataan korban maupun kehancuran serta kerugian imbas banjir bandang itu terkendala. 

Pemerintah Provinsi NTT melalui BPBD telah menyiapkan bantuan logistik berupa selimut, matras, peralatan masak, hygiene kit, kasur lipat, velbed, peralatan kebersihan, makanan biskuit protein untuk anak-anak, serta tenda keluarga. 

Bantuan tersebut dijadwalkan dikirim pada Kamis (11/9) melalui jalur laut Kupang–Aimere. Selain itu, BPBD Kabupaten Kupang juga menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa bahan bangunan.

BNPB Bertolak Ke NTT

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, telah memerintahkan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan untuk hadir di lokasi terdampak untuk memberikan pendampingan dan dukungan lain yang dibutuhkan selama proses tanggap darurat, Rabu (20/9). 

Sementara Kepala BNPB sendiri diproyeksikan akan menyusul ke NTT setelah memberikan dukungan penanganan bencana banjir yang melanda empat kabupaten dan menyebabkan dua orang meninggal dunia di Bali.

Kepala BNPB juga memerintahkan tim yang diberangkatkan membawa bantuan logistik dan perlengkapan yang secara umum dibutuhkan selama masa tanggap darurat juga disertakan. 

Tidak menutup kemungkinan, BNPB juga akan melengkapi segala kebutuhan lainnya sesuai hasil asesmen di lapangan.

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved