Banjir Bandang di Mauponggo

Kisah Warga yang Selamat dari Banjir Bandang Nagekeo: Listrik Padam, Kami Lari dalam Gelap

Suara gemuruh air bercampur batu dan kayu terdengar dari bukit. Warga berlarian menyelamatkan diri dalam gelap gulita karena aliran listrik padam.

|
Penulis: Charles Abar | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/DOK-TRIBUN FLORES
SAKSI KATA KORBAN- Urbanus Lako (71) dan Edwin (dokter hewan), korban yang selamat dari bencana banjir bandang, warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Selasa (9/10/2025). 

“Sekitar 70 pohon pala, cengkeh, kelapa, semua habis. Babi peliharaan hanyut. Puluhan tahun tinggal di sini, baru kali ini banjir sebesar ini,” kata Urbanus lirih.

Ia mengaku trauma mengingat malam itu. Air bah datang begitu cepat hingga banyak warga tak sempat menyelamatkan diri.

“Mungkin mereka terlambat berlari saat air turun. Kesempatan lari sudah tidak ada,” ujarnya.

Kini Urbanus dan keluarga selamat, namun ia cemas akan masa depan setelah lahan pertanian dan perkebunannya rusak parah.

“Tanaman habis semua, irigasi rusak berat. Bisa-bisa kami kelaparan ke depan. Mohon bantu perbaiki irigasinya,” pintanya.

Desa Sawu dan desa-desa lain di Nagekeo masih diselimuti lumpur, puing, dan trauma mendalam. Urbanus hanya bisa menatap hamparan tanah kosong di lokasi rumah dan kebunnya.

Kesaksian Lain dari Desa Sawu

Edwin, dokter hewan dari Dinas Peternakan Nagekeo yang bertugas di Desa Sawu, juga mengalami langsung dahsyatnya banjir bandang tersebut.

“Hujan tidak berhenti sejak subuh. Air kali mulai meningkat sekitar pukul tiga sore dan puncaknya jam enam sore. Air dan material banjir mulai masuk ke rumah,” kata Edwin.

Barang-barang miliknya rusak, termasuk lemari pendingin penyimpanan obat-obatan dan vaksin ternak. Ia menyebut banjir bandang kali ini adalah yang terbesar di Desa Sawu.

“Saking hebatnya, banjir bandang ini membentuk kali baru yang besar dari lahan-lahan pertanian warga,” jelasnya.

Korban Jiwa dan Desa Terisolasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo mendata 35 rumah warga di Kecamatan Nagekeo tersapu banjir bandang, Senin (8/9/2025) lalu.

Rumah yang hanyut tersebut milik warga Desa Sawu, wilayah paling parah terdampak banjir bandang tersebut. 

Tak hanya kerusakan infrastruktur, bencana ini juga menelan korban jiwa hingga menyapu lahan pertanian yang menghidup warga setempat. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved