Banjir Bandang di Mauponggo
Kisah Warga yang Selamat dari Banjir Bandang Nagekeo: Listrik Padam, Kami Lari dalam Gelap
Suara gemuruh air bercampur batu dan kayu terdengar dari bukit. Warga berlarian menyelamatkan diri dalam gelap gulita karena aliran listrik padam.
Penulis: Charles Abar | Editor: Cristin Adal
Total korban tewas lima orang, tiga warga luka-luka dan tiga lainnya masih dalam pencarian Tim SAR gabungan.
Akses jalan ke lokasi bencana ini memperihatinkan, jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2 di sekitar Puuboa–Sawu hingga rusak parah dan jalur Sawu–Mulakoli putus total karena dihantam banjir bandang.
Selain itu, 54 lahan pertanian rusak berat, serta jaringan irigasi seluas 72,5 hektar ikut hancur. Warga yang selamat kini mengungsi ke Kampung Guyuwolo, meninggalkan rumah dan harta benda.
Korban Meninggal dan Hilang
Hingga Kamis (11/9/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo mencatat lima orang meninggal dunia dan tiga orang masih hilang.
Korban terbaru adalah balita bernama Achiles Agustinus Busa Jago (14 bulan), ditemukan tim SAR sekitar dua kilometer dari rumahnya.
Bencana banjir bandang dan longsor melanda sedikitnya 21 desa di tiga kecamatan: Mauponggo, Nangaroro, dan Boawae. Sejumlah 18 desa sempat terisolasi akibat akses jalan tertutup material longsor.
Dalam operasi pencarian korban yang hilang, tim yang terlibat di antaranya Kansar Maumere, Unit Siaga SAR Ende, Batalyon Infanteri TP 834 Wakangamere, Polres Boawae, Kodim Ngada, Koramil Boawae, BPBD Nagekeo, TNI AL Ende, Babinsa Desa Sawu, Damkar Nagekeo, Pol PP Boawae, Dinas Sosial Boawae, TGN Boawae, tenaga Kesehatan Puskesmas Boawae, Puskesmas Sawu, aparat desa, masyarakat dan keluarga korban, Komsos Paroki Wolosambi, Institut Nasional Flores.
Untuk mendukung operasi pencarian, Tim SAR gabungan didukungan peralatan SAR yakni, rapid land SAR, alat erat tiga unit, palsar darat, dan palsar medis.
Status Tanggap Darurat dan Bantuan
Menyikapi penanganan darurat, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem. Status tersebut tertuang dalam surat keputusan Nomor 330/KEP/HK/2025 yang berlaku mulai 9 hingga 30 September 2025.
Distribusi bantuan sempat terhambat akibat rusaknya akses jalan, padamnya listrik, dan terputusnya komunikasi.
Pemerintah daerah bersama BPBD, TNI/Polri, dan Basarnas kini fokus membuka jalur darat dengan alat berat serta memanfaatkan kapal feri Kupang–Aimere untuk mempercepat pengiriman logistik.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Kisah warga yang selamat
Banjir Bandang
mauponggo
nagekeo
NTT
Bencana Alam di NTT
Korban Banjir Bandang Nagekeo
saksi kata
TribunFlores.com
BPBD Nagekeo Laporkan 35 Rumah Warga Hanyut Disapu Banjir Bandang di Mauponggo NTT |
![]() |
---|
Warga Pikul Peti Jenazah Balita Korban Banjir Bandang Seberangi Kali Lowo Koke di Mauponggo Nagekeo |
![]() |
---|
Update Data Identitas Korban Meninggal dan Hilang Akibat Banjir Bandang di Mauponggo Nagekeo |
![]() |
---|
Satu Jenazah Balita Korban Banjir Bandang Nagekeo Ditemukan, Total Tewas 5 Orang, 3 Masih Dicari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.