Berita NTT
PT Pelni Dapat Suntikan Dana Rp 3 Triliun untuk Bangun Tiga Kapal Baru, Target Beroperasi 2028
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memastikan akan menambah tiga armada kapal penumpang baru senilai Rp3 triliun.
Ia menambahkan, dari total 26 kapal penumpang aktif, sebanyak 12 kapal sudah melewati usia teknis (lebih dari 30 tahun). Karena itu, Pelni menargetkan setiap tahun bisa mendapatkan dukungan pemerintah untuk pembaruan armada.
Selamat Yanuardi juga menyinggung soal minimnya perhatian pemerintah terhadap sektor transportasi laut dibandingkan transportasi darat seperti proyek kereta cepat.
“Negara ini punya 17 ribu pulau, tapi dana maritim kita hanya sekitar Rp24 triliun, jauh dari ideal. Padahal untuk melayani seluruh Indonesia, Pelni setidaknya butuh 80 kapal,” ungkapnya.
Menurut Selamat, dalam kondisi keuangan saat ini, Pelni tidak akan mampu membeli kapal baru dari laba perusahaan tanpa dukungan PMN. Satu kapal penumpang dengan kapasitas 1.000 orang saja membutuhkan waktu 10 tahun jika hanya mengandalkan keuntungan bersih.
“Kalau menunggu kemampuan Pelni sendiri, mungkin butuh 50 tahun untuk menambah satu kapal. Karena itu, peran pemerintah dan dukungan masyarakat, termasuk media, sangat penting untuk mendorong perhatian terhadap sektor maritim,” ujar Kepala Cabang Pelni Kupang.
Selamat menambahkan, Kupang merupakan salah satu pelabuhan paling lengkap di Indonesia Timur karena memiliki berbagai jenis kapal Pelni, mulai dari kapal penumpang, kapal barang, hingga kapal ternak.
“Tidak semua daerah punya fasilitas selengkap Kupang. Ini jadi keunggulan tersendiri dan bukti bahwa Pelni sangat berperan dalam konektivitas antarwilayah di NTT,” ujar Selamat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat dan media turut membantu Pelni menjaga citra dan pelayanan, terutama dalam mengedukasi publik tentang tanggung jawab keamanan di pelabuhan yang seringkali disalahpahami.
“Sering kali Pelni disalahkan atas hal-hal di luar kewenangan, seperti pemeriksaan X-ray atau penumpang yang membawa barang terlarang. Padahal itu ranah otoritas pelabuhan, bukan Pelni,” ujar Selamat.
Menutup pertemuan, Selamat menegaskan bahwa Pelni akan terus berupaya memperbaharui armada dan meningkatkan layanan, terutama bagi masyarakat kepulauan seperti NTT yang sangat bergantung pada transportasi laut.
“Kami ingin memanusiakan manusia. Kapal yang layak dan aman adalah hak masyarakat. Dan itu tidak mungkin tercapai tanpa dukungan semua pihak,” ujarnya. (Iar)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Petani Binaan PT Astra di Ngada Lepas Ekspor Perdana Kopi ke Thailand |
![]() |
---|
Ini Rencana Gubernur NTT Terbitkan Jam Belajar di Rumah untuk Pelajar |
![]() |
---|
Program In-Saintek Ke 2 Unika Ruteng Sentuh Masyarakat Satarmese Barat Lewat Edukasi Gizi Digital |
![]() |
---|
Lustrum IV SMATER Cup 2025, Ketua Yayasan Mardiwiyata Pukul Gong, Fr.Oswal Sampaikan Terima Kasih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.