Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total Terlihat di NTT 8 September 2025 Selama 82 Menit, Puncaknya Pukul 02.11 Wita

Fenomena gerhana bulan totaldapat dilihat langsung di wilayah Indonesia, Minggu (7/9/2025) hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-BMKG
GERHANA BULAN TOTAL- Di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), fenomena gerhana bulan total akan terlihat pada Senin (8/9/2025) dini hari. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Fenomena gerhana bulan total atau blood moon dapat dilihat langsung di wilayah Indonesia, Minggu (7/9/2025) hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

Lokasi, durasi hingga waktu munculnya proses gerhana bulan total ini di Indonesia berbeda.

Di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), fenomena gerhana bulan total akan terlihat pada Senin (8/9/2025).

Adapun fase gerhana dan waktunya di antaranya, gerhana penumbra mulai pukul 23:26 Wita, gerhana sebagian mulai pukul 02:26 Wita, gerhana total mulai pukul 01:30 Wita, puncak gerhana pukul 02:11 Wita, gerhana total berakhir pukul 02:53 Wita, gerhana Sebagian berakhir pukul 03:56 Wita, dan gerhana penumbara pukul 04:56 Wita. 

BMKG menjelaskan, gerhana bulan total aman dan diamti dengan mata telanjang, binokuler, dan teropong. Tidak perlu pakai kacamata khusus. Durasi gerhana total (fase U2-U3) selama 1 jam 22 menit.

 

Baca juga: Gerhana Bulan Total 7 September 2025 Dapat Diamati dari Seluruh Wilayah Indonesia

 

 

 

 

Pada tanggal 7- 8 September 2025, masyarakat di Indonesia akan menyaksikan gerhana bulan total atau blood moon.

Fenomen astronomi ini menjadi kali kedua pada tahun 2025 yakni pada 14 Maret 2025 lalu.

Gerhana bulan total 7 September 2025 ini merupakan anggota ke 41 dari 71 anggota pada seri 
Saros 128. 

Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana bulan total 28 Agustus 2007. 

Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Total 19 September 2043. 

 

Baca juga: Pusat Studi Astronomi IKIP Muhammadiyah Maumere Lakukan Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida 2023

 

Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. 

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. 

Gerhana bulan total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar (di satu garis lurus). Hal ini membuat bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi. 

Saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah jika langit cerah. Warna merah pada bulan disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. 

Cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak, sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan bulan, sehingga bulan tampak merah. 

Adapun gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru. 

Pada tahun 2025 terjadi empat kali gerhana, dua kali gerhana Bulan dan dua kali gerhana Matahari. 

Rinciannya adalah sebagai berikut: 

1. Gerhana Bulan Total (GBT) 14 Maret 2025 dengan fase akhir dapat diamati dari sedikit wilayah 
di Indonesia Timur. 
2. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 29 Maret 2025 yang tidak dapat diamati dari 
Indonesia 
3. Gerhana Bulan Total (GBT) 7 September 2025 yang dapat diamati dari Indonesia
4. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 21 September 2025 yang tidak dapat diamati dari Indonesia 

sumber:BMKG

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved