Berita NTT

Mendorong Peran Perempuan NTT Dalam Transisi Energi Berkeadilan

Program WE for JET (Women and Vulnerable Group Benefited and Lead on Transformative and Just Energy Transition in Indonesia) menggelar

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
Koordinator Provinsi WE for JET Yayasan Penabulu, Nurjanah  dalam pertemuan diskusi Jurnalis perempuan di kantor CIS Timor, Kupang, Sabtu (15/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Transisi energi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga keadilan, inklusivitas, dan kepemimpinan perempuan.
  • Mendorong pemerintah mengintegrasikan prinsip keadilan dalam perencanaan energi nasional dan daerah.
  • Pertemuan ini menegaskan bahwa transisi energi di Indonesia harus berkeadilan, inklusif, dan menempatkan perempuan serta kelompok rentan sebagai aktor utama perubahan.

 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Program WE for JET (Women and Vulnerable Group Benefited and Lead on Transformative and Just Energy Transition in Indonesia) menggelar pertemuan diskusi Jurnalis perempuan di kantor CIS Timor, Kupang, Sabtu (15/11/2025). 

Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran silang antara NTT dan NTB, melibatkan Pokja Perubahan Iklim NTT, GEDSI JET Working Group NTB, CBONTT, dan Sekolah Setara.

Pertemuan ini bertujuan memperkuat knowledge management lintas wilayah, memperluas jejaring advokasi, sekaligus membangun pemahaman bersama mengenai transisi energi yang adil, khususnya bagi perempuan dan kelompok rentan.

Baca juga: Fransiskus Cemas Dengar Bunyi Retakan Tanah di Desa Kiuola TTU, Kini Mengungsi Mandiri

 

Koordinator Provinsi WE for JET Yayasan Penabulu, Nurjanah menjelaskan  program ini dirancang untuk memastikan perempuan dan kelompok rentan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga memimpin proses transisi energi di Indonesia.

"We For Jet adalah kepemimpinan perempuan dan kelompok rentan dalam transisi energi yang adil dan transformatif. Harapannya pada tahun 2023 hingga 2027, mereka mampu berpartisipasi aktif, memperoleh manfaat, dan meningkatkan kesejahteraan serta mata pencaharian melalui energi terbarukan," ungkapnya, Sabtu (16/11). 

Ia juga menyoroti berkembangnya proyek-proyek energi terbarukan di berbagai daerah, termasuk NTT, yang belakangan memunculkan berbagai dinamika sosial. 

Karena itu, penting untuk memahami potret transisi energi di NTT secara lebih dekat, termasuk isu-isu seperti intimidasi terhadap masyarakat yang mempertanyakan proyek-proyek besar.
Di NTB, mitra pelaksana mencakup Gatsby JET Working Group di level provinsi serta Gema Alam NTB di tiga kabupaten.

Di NTT, program diimplementasikan melalui CIS Timor dan YPPS, mencakup enam desa di Flores Timur dan enam desa di wilayah Sumba Barat Daya serta TTS.

Di tingkat komunitas, pendampingan menghasilkan berbagai inovasi energi terjangkau, seperti tungku hemat energi, briket berbahan kelapa dari YPPS, hingga pengembangan biogas dan solar water pump yang telah berjalan di NTB.

Ketua CIS Timor, Haris Oematan, menegaskan pentingnya media dalam memperkuat suara kelompok rentan.

"Peran jurnalis menjadi strategis untuk mendorong isu perubahan iklim, akses perempuan, serta inklusi disabilitas dalam proses transisi energi," ujarnya.

Salah satu isu menarik yang muncul dalam diskusi adalah belum adanya Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) wilayah NTT. Padahal secara nasional, forum ini telah aktif mengadvokasi kasus-kasus kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis perempuan.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved