Demo di Maumere
Aktivis Cipayung Plus Bakar Ban di Depan Polres Sikka
Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus yakni HMI, GMI dan IMM membakar ban dalam aksi demonstrasi di depan Mapolres Sikka,
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
Baca juga: Sikapi Kondisi Bangsa, Uskup Ruteng Minta Umat Tetap Jaga Kedamaian dan Persaudaraan
Sebelumnya, pada hari yang sama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere Santo Thomas Morus juga menggelar aksi damai di depan Mapolres Sikka.
Aksi ini dilakukan untuk menyoroti kasus dugaan korupsi di Kabupaten Sikka dan mendesak pihak kepolisian bersikap tegas sekaligus menjamin kebebasan berpendapat.
Dalam orasinya, para aktivis PMKRI menegaskan bahwa kehadiran mereka bukan tanpa alasan.
Massa aksi berorasi di depan Mapolres Sikka untuk menuntut aparat kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represif terhadap masa aksi.
"Kami datang dengan tujuan yang sama, kami ingin menyampaikan kebebasan berpendapat, maka dari itu, kami minta, kami tuntut kepada pihak kepolisian, untuk menyatakan bahwa tidak akan melakukan tindakan represif, " Kata Angeliko Doni Lewar, salah satu aktivis PMKRI saat berorasi di depan Mapolres Sikka.
“Kami datang membawa data, kami datang membawa kajian. Kami sudah melakukan penelitian dan menemukan begitu banyak masalah. Karena itu, kami hadir di sini untuk menyuarakan suara rakyat,” ujar salah satu orator.
Mereka juga meminta Kapolres Sikka menyatakan sikap secara terbuka menuntut Kapolres tidak akan melakukan aksi represif terhadap segala bentuk kebebasan berpendapat.
Mahasiswa menekankan bahwa tuntutan ini punya alasan kuat.
“Permintaan kami ini punya dasar, punya alasan. Baru beberapa hari lalu, seluruh Indonesia bahkan dunia menyaksikan bagaimana seorang warga yang menyampaikan pendapat ditindas, bahkan nyaris dibunuh. Jangan sampai hal itu terjadi di Sikka,” sambungnya.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.