Terungkap, Identitas Siswi Pemeran Video Viral di NTT, Pihak SMKN 2 & SMAN 8 Kupang Buka Suara

Haris Akbar mengatakan, mendidik pelajar bukan perkara mudah sebab waktu pelajar di sekolah hanya 7 jam, sedangkan waktu lebih banyak berada di rumah.

"Kami minta para orangtua lebih mengawasi anaknya selama berada di rumah, karena waktu di sekolah itu sangat terbatas, serta memperhatikan lingkungan pergaulan sang anak," imbuhnya.

Video sekelompok siswi isap rokok dan teguk minuman beralkohol jenis sopi (arak lokal, Red) dalam ruang kelas salah satu sekolah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, viral di media sosial.

Baca juga: Usut Dugaan Korupsi, Kajari TTU Terbitkan 4 Sprindik Awal Tahun 2022

Video berdurasi 15 detik itu juga beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp (WA). POS-KUPANG.COM menerima video tersebut pada Rabu 12 Januari 2022 sekitar pukul 16.30 Wita.

Mereka memakai seragam putih abu-abu. Pada bagian dada kanan terdapat bendera merah putih yang disulam, letaknya persis di atas saku baju berlogo OSIS.

Video selfie ini diduga diambil siswi yang mengisap gula payung merah, dalam posisi duduk.

Di sebelah kanannya duduk seorang siswi yang dipundak kirinya ada selempang kain tenun.

Dia menjepit sebatang rokok menggunakan dua jari tangan kiri sembari memegang botol air kemasan yang diduga berisi sopi.

Siswi berselempang tenun itu menuangkan sopi dari botol ke dalam gelas bekas air kemasan.

Seorang siswi lainnya, pada lehernya terlilit dasi abu-abu yang sengaja ikatannya dilonggarkan. Dia duduk di kursi sambil pangku kaki kanan.

Baca juga: Usut Dugaan Korupsi, Kajari TTU Terbitkan 4 Sprindik Awal Tahun 2022

Jari tangan kanannya menjepit sebatang rokok. Sesekali dia mengisap rokok itu dan menyemburkan asap.

Bergabung bersama tiga siswi, seorang siswa yang juga duduk di bangku. Si cowok itu mengenakan dasi abu-abu.

Tak jauh dari mereka, seorang siswa berdiri sambil sandar pada kusen pintu ruang kelas.

Video ini diawali dengan wajah seorang siswi duduk sambil mengisap gula.

"Coba-coba...satu kali sa," ujar seorang siswi dengan dialek Kupang. "Pokoknya habis di bandar o...mati di bandar o," timpal siswi lain.