Berita Ende

Tresna Jatuh Cinta Usaha Rumah Makan Se'i Babi, dari Ende Merambah Mbay dan Labuan Bajo

Rumah makan sei babi di Jalan Melati,Kota Ende dibangun tahun 2011 merambah usahanya ke Mbay, Kabupaten Nagekeo tetap eksis ditengah wabah ASF.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ORIS GOTI
Elisabeth Tresnawati di Rumah Makan Se'i Babi, Jl. Melati, Kelurahan Paupire, Kota Ende, Jumat 18 Maret 2022. 

Ia bersama karyawannya harus turun ke jalan mengatar paketan dari rumah ke rumah dan kantor sesuai pesanan konsumen. Strategi ini cukup lama Elisabeth jalankan sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan new normal.

Baca juga: Kantor Imigrasi Maumere Monitoring di KSOP Ende

“Awal Covid-19 itu memang tantangan yang berat karena kunjungan terbatas. Stok yang kita siapkan juga terbatas dan omset turun jauh. Kita cari cara lain. Rumah makan tidak menerima pelanggan dan kita layani dengan delivery order. Memang cukup melelahkan, tetapi dijalankan karena usaha dan kebutuhan konsumen,” katanya.

Saat Covid-19 belum berlalu, badai ASF yang menyerang ternak babi pun melanda Flores. Ribuan ternak babi mati dan konsumen ragu mengonsumsi paket se'i babi karena virus ASF. Tresna pusing kepala menjalankan usaha dengan produk unggulan daging babi. 

Seiring perjalanan waktu dan tantangan usaha yang kian menghantui, dia tetap tegar. Ia tetap menjalankan usahanya meskipun ASF terus mewabah. Pengunjung atau konsumennya tetap mampir di Depot Melatih Indah. 

Tresna tidak takut, tetapi yakin usahanya aman karena babi yang dipotongnya bukan dibeli di jalanan. Ia yakin aman dan tidak terkontaminasi ASF, karena babi yang dibelinya itu sudah melalui pemeriksaan dokter di Rumah Potong Hewan (RPH) Nanganesa. Ia yakin karena babi itu sebelum dipotong sudah diperiksa oleh dokter.

Baca juga: Kapolda dan Kapolres Nagekeo Serahkan Bantuan untuk Orangtua Bayi Penderita Hidrosefalus di Ngada

“Kita beli di sana supaya aman dan tidak ada dampak lain. Kita tidak berani beli yang dijual di jalan. Setiap kali beli, pasti ada surat keterangan ternak babi itu sehat dari dokter yang menangani. Kita juga pro aktif kordinasi dan melihat saat pemeriksaan. Jadi, semuanya aman dan tidak ada masalah karena melalui pemeriksaan RPH,” ungkapnya.

Begitulah suka duka dan tantangan Elisabeth mempertahankan usahanya di tengah badai Covid dan ASF. Saat ini, dia kembali mewujudkan mimpinya membuka cabang di kabupaten lain. Salah satu tempat yang sudah dia jajaki adalah Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo. Se'i Babi dari dapur Depot Melati Indah akan hadir dan memberikan cita rasa yang berbeda di Kota Mbay. 

Berita Ende lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved