Berita Maumere
Cerita Napi Kasus Narkoba di Rutan Maumere, E : Saya Bersyukur
Tepatnya di salah satu wilayah pinggiran pantai di Kota Maumere, E tertangkap karena dugaan penyalahgunaan Narkoba jenis sabu-sabu.
Beberapa bulan lagi ia akan bebas, ia hanya berpesan bahwa hati-hatilah dalam berteman dengan siapa saja.
"Hati-hati dalam berteman, sebab kita tidak tahu mana yang baik mana yang tidak, bijaklah mencari teman itu saja pesan saya," pungkasnya.
Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Dinobatkan Jadi Anak Tanah Waibao Tanjung Bunga
Perhatikan Kesehatan
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas II B Maumere, Antonius Semuki, menyebutkan jumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) berjumlah kurang lebih 170 an orang.
Antonius menjelaskan dari jumlah warga binaan itu diantaranya terdapat 4 orang yang terpidana kasus Narkoba.
"Dari 4 orang itu duanya status nara pidana dan kedua orang lainnya dalam proses persidangan. Keempat orang itu yakni, IF dengan hukuman 4 tahun penjara dan ET dengan hukuman 4 tahun sedangkan 2 lainnya IL dan EP masih dalam masa persidangan di Maumere," ujar Anton.
Anton mengungkapkan keempat orang tersebut saat ini menjalani masa penahanan di Rutan Kelas IIB Maumere.
"Mereka saat ini menjalani masa tahanan di sini, mereka mengikuti kegiatan seperti biasa bergaul dengan warga binaan lain seperti biasa," ujar Anton.
Pantauan TribunFlores.Com, Jumat 8 April 2022, di Rutan Kelas IIB Maumere, tampak keempat orang tersebut mengikuti senam pagi seperti biasanya dan berbaur dengan warga binaan lainnya .
Terkait penanganan terhadap para warga binaan yang terjerat kasus Narkoba tersebut, Kata Anton, setiap bulan selalu ada pemeriksaan kesehatan, adapula setiap tahun juga diadakan tes urine untuk para warga binaan maupun pegawai.
"Untuk kesehatan mereka, kita kontrol terus. Tiap tahun selalu ada tes urine untuk warga binaan maupun pegawai," tutur Anton.
Baca juga: Cerita Yohanes Penjual Peti Jenazah di Ruteng Manggarai
Sedangkan proses Rehabilitasi terhadap warga binaan yang kecanduan narkoba, menurut Anton, untuk saat ini belum ada tempat khusus untuk merehabilitasi warga binaan.
"Untuk tempat rehabilitasinya belum ada, saat ini para warga binaan yang kecanduan narkoba kita hanya bantu dengan mengontrol kesehatannya maupun menyuguhkan kepada mereka kegiatan-kegiatan yang membuat mereka tidak jenuh dan membuat mereka happy, namun untuk merehabilitasi secara khusus saat ini tempatnya belum ada," tandasnya.
Meskipun demikian, Anton menegaskan kesehatan warga binaan selalu diperhatikan.
"Jika ada yang sakit, kita cepat tanggap di sini ada petugas kesehatan yang secara khusus menangani kesehatan para warga binaan, jika situasi emergency ada pula obat yang tersedia di ruangan UKS yang disiapkan di rutan ini," pungkasnya. (cr1).