Berita Lembata
Yayasan Koker Niko Beeker Sambut Tawaran Melki Laka Lena Bangun BLK Rp 1 Miliar
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena menawarkan kepada Yayasan Koker Niko Beeker membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Lembata.
Laporan TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-“Untuk dapat membangun perguruan tinggi di Pulau Lembata dibutuhkan modal. Karena itu salah satu modal yang bisa diperoleh adalah melalui Balai Latihan Kerja," demikian pernyataan Melki Laka Lena , menerima pengurus Yayasan Koker Niko Beeker, Kamis 14 April 2022 di ruang kerjanya, lantai 11 gedung DPR RI.
Melki Laka Lena menerangkan bahwa melalui program ini, banyak orang Lembata juga bisa dididik, dilatih dan diarahkan kepada karya kreatif dalam bidang perikanan, pertanian dan bidang teknologi informasi.
Menyambut tawaran yang tidak disangka-sangka itu, Nikolaus Hukulima, Sekjen Yayasan Koker langsung mengatakan bahwa Yayasan Koker akan lebih memilih teknologi informasi. Pria asal Watuwawer yang bekerja di bidang informatika mengatakan pengembangan BLK ini akan sekaligus menjadi salah satu prodi yang akan didirikan. Selain itu, IT menjadi seperti pengikat hampir dari lima prodi lainnya. Karena itu tawaran itu akan segera ditindklanjuti.
Bila pilihan BLK dengan fokus pada pelatihan TIK, maka dana total yang diperkirakan sekitar Rp 1 miliar yang akan dialokasikan untuk gedung (Rp 500 juta), peralatan komputer (Rp 300 juta) dan biaya kursus gratis selama dua tahun Rp 200 juta. Selanjutnya, fasilitas yang ada bisa dijadikan modal usaha dengan menawarkan aneka pelatihan bagi praktisi IT di tiap desa agar bisa mengembangkan desanya dengan standar teknologi informasi yang kuat dan handal.
Baca juga: Anak Dibawah Umur di Lembata Dijadikan Pemuas Nafsu, Ada Bapak Jadi Germo
Pusat Studi
Arahan tentang BLK menurut Robert Bala, sangat strategis dan sesuai dengan rencana Koker. Bagi Bala, itu sejalan dengan rancangan yang dilakukan oleh tim. Menurut Bala, dalam pertemuan Minggu 10 April, pengurus yayasan telah menetapkan bahwa pada tahun 2022 ini akan segera difungsikan pusat studi sebagai jalan untuk menyiapkan perguruan tinggi.
Pusat studi, demikian Bala, sesuai penjelasan Dr. Hipolitus Kewuel, M.Hum, dosen Universitas Brawijaya akan melakukan studi dan penelitian yang bermanfaat agar pembangunan pemerintah didasarkan pada kajian ilmiah terpercaya.
Hal senada ditekankan Dr Wilem Ola Rongan M.Sc. Menurut Ketua STKIP Widya Yuana Madiun, kajian tentang budaya dapat menjadi langkah awal.
Paulus Doni Ruing mengatakan bahwa kehadiran BLK akan sangat mendukung pusat studi. Menurut pria yang biasa dipanggil juga PDR, pelatihan teknologi informasi komputer bisa menjadi pendukung dari pusat studi. Menurutnya, para pemuda yang dilatih di BLK ini bisa berasal dari desa-desa dan selanjutnya dengan keterampilan yang ada, mereka dapat menjadi rekanan dalam mengadakan penelitian terahadap aneka masalah yang digagas dalam pusat studi dimaksud.
Baca juga: BPJS Warga Miskin Dinonaktifkan,Janda Desa Baopana Ditagih Biaya RSUD Lewoleba Rp 16 Juta
Proses awal seperti ini menurut pria asal Lamatuka ini menjadi langkah awal menghasilkan manusia unggul. Baginya, manusia unggul Lembata yang akan dihasilkan melalui perguruan tinggi diharapkan menjadi modal besar agar dari mereka lahir pribadi yang bisa menjadi tuan di pulaunya sendiri. Hal ini menurutnya menjadi sebuah keprihatinan karena bila mereka tidak disiapkan, cepat atau lambat orang Lembata akan menjadi asing di pulaunya sendiri.
Karya dan Melayani
Pada pertemuan selama 2 jam, Robert Bala sebagai Ketua Yayasan mengawali dengan menggambarkan proses yang telah dilewati sejak pertengahan tahun 2021. Menurut penulis Kompas itu, sejak awal, semua akademisi asal Lembata diinventarisir dan dikontak untuk bisa memberikan kontribusi terhadap proses pendirian perguruan tinggi. Meski tidak semua memiliki komitmen, tetapi bagi Bala, beberapa orang yang bersedia sungguh merupakan orang-orang yang berkomitmen dan bekerja tanpa pamrih hanya agar 2000 taman SMA / SMK di Lembata dapat melanjutkan pendidikan pada prodi yang disiapkan.
Sementara itu menyinggung proses pendirian, Bala yang juga penulis buku di Gramedia, studi kelayakan telah dilaksanakan dan telah mengerucut pada enam prodi sebagai syarat sebuah institut yaitu: teknologi informasi, pendidikan kewirausahaan, pendidikan MIPA, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil ikan, dan pariwisata.
Terhadap pemaparan itu, pria kelahiran Kupang 10 Desember 1976 itu sangat mendukung. Ia optimis bahwa melalui kehadiran perguruan tinggi, banyak generasi muda Lembata dapat dididik menjadi tenga profesional dan dapat menjadi pemimpin masa depan. Selanjutnya menurut Laka Lena, dari para profesional itu diharapkan terlahir pemimpin yang melayani dan berkorban.
Baca juga: Empat Tahun Polres Lembata Proses 220 Kasus Kekerasan Seksual Anak dan Perempuan