Jokowi Kunjungi Ende
Pater Yosef Seran Sebut Misionaris SVD Bangga Jika Presiden Jokowi Kunjungi Serambi Soekarno
Dijelaskan Pater Yosef, keberadaan Biara St. Yosef Ende sangat penting bagi kegiatan Bung Karno ketika dibuang di Ende oleh pemerintah Kolonial Beland
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir di Kota Ende untuk memimpin upacara dalam rangka peringatan hari lahir Pancasila yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2022 mendatang.
Usai memimpin upacara, Jokowi direncanakan mengunjungi sejumlah situs dan pasar di Kota Ende.
Namun kabarnya, tidak semua situs bersejarah menjadi titik yang nantinya akan dikunjungi oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Baca juga: Dzikir Pancasila di Pulau Ende Awali Parade Kebangsaan Napak Tilas Bung Karno
Salah satu situs yang tidak akan didatangi oleh Presiden Jokowi adalah Serambi Soekarno.
Padahal Serambi Seokarno yang berada di Kompleks Biara St. Yosef Ende menjadi tempat pertemuan antara Bung Karno dengan para misionaris SVD ketika Bung Karno dibuang ke Ende oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1934-1938.
Kepada TRIBUNFLORES.COM, Jumat 27 Mei 2022, Pengelolah Serambi Soekarno, Pater Yosef Seran, SVD mengatakan dirinya sangat senang Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir di Kota Ende dalam rangka untuk memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.
Sayangnya, sesuai dengan jadwal yang sudah dikeluarkan oleh BPIP, Serambi Soekarno luput dari kunjungan Presiden Joko Widodo.
Meskipun demikian, pihaknya tidak merasa kecewa dengan Presiden Joko Widodo.
Mungkin saja waktu Presiden Jokowi berada di Ende sangat mepet sehingga tidak menyempatkan diri mengunjungi situs tersebut.
Baca juga: Pasar Wolowona akan Dikunjungi Jokowi Usai Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni
"Kami kalau dia (Presiden Jokowi) tidak singgah pun kami tidak kecewa. Hanya kalau dia singgah itu berarti dia presiden pertama yang mengunjungi rumah kami ini. Biara tertua di seluruh kepulauan Sunda Kecil ini. Karena SVD dulunya pusat disini. Kalau regio Ende sampai di bali pusatnya disini. Di Jawa kemudian baru dibuka," ujarnya.
Dijelaskan Pater Yosef, keberadaan Biara St. Yosef Ende sangat penting bagi kegiatan Bung Karno ketika dibuang di Ende oleh pemerintah Kolonial Belanda.
Bung Karno banyak memanfaatkan waktu untuk membaca buku dan juga berdiskusi dengan para misionaris SVD serta melakukan berbagai persiapan untuk pementasan tonil-tonil yang ditulis oleh Bung Karno sendiri.