Hari Lahir Pancasila

Terasa Mistik Semenjak Dibangun Patung Soekarno di Serambi

Kedatangan Presiden Joko Widodo merayakan peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2022 memutar kembali kehadiran presiden pertam RI, Soekarno.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/NOFRI FUKA
Karyawan Biara Santo Yosef, Fransiskus menceritakan pengalamannya di Serambi Soekarno, Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Jumat 27 Mei 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka

TRIBUNFLORES.COM, ENDE-Kedatangan Presiden RI, Joko Widodo ke Ende memimpin peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 ditunggu warga Kabupaten Ende, Pulau Flores.

Kehadiran Presiden  Jokowi itu memutar masa warga  Ende terhadap sosok presiden pertama RI Soerkarno menjalani masa pengasingannya oleh penjajah Belanda. Tiga tahun ia menjadi warga Ende bukan masa yang singkat bagi Soekarno.

Beberapa tempat aktivitasnya Taman Renungan, Rumah Pengasingan, Serambi Soekarno, dan gedung pentas seni dan sastra yang dikenal Gedung Imakulata menjadi saksi bisu kehadiran Soekarno di sana.  

Berlokasi di Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah, Serambi Soekarni merupakan salah satu lokasi yang dihabiskan oleh Soekarno pada  masa pengasingannya. Di tempat inilah, Soekarno menghabiskan waktunya membaca, berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para misionaris Eropa yang merupakan sahabat diskusinya.

Baca juga: Pasar Wolowona akan Dikunjungi Jokowi Usai Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Fransiskus,  karyawan di Biara Santo Yosef Ende punya pengalamannya merawat Serambi Soekarno. Pria yang telah 25 tahun mengabdi menjadi sopir mengalami kesan mistis di tempat itu ketika tempat ini direnovasi dan patung Soekarno dibangun 14 Januari 2019 oleh Provinsial Societas Verbi Divini (SVD) Ende, Pater Lukas Jua SVD. 

Ia membedakan keadaan Serambi Soekarno sebelum dirnovasi dan sesudah direnovasi. 

"Kalau dulu, saya jalan lewat sini rasa aman-aman saja, macam tidak ada apapun. Namun semenjak patung dibangun dan tempat ini diubah saya mau lewat sini juga agak takut. Kadang, saya dan juga teman-teman yang lain kalau lewat pada malam hari, merasa kalau ada orang duduk di sini," kisah Fransiskus. 

Fransiskus mengungkapkan Serambi Soekarno sangat berharganya menjadi  saksi sejarah kehadiran presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Kabupaten Ende.

Baca juga: Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia, Tema Hari Lahir Pancasila

"Dulu memang kita rasa tempat ini biasa-biasa saja tidak penting amat. Namun semenjak direnovasi, tempat ini rasanya sangat berharga sekali. Sehingga, banyak orang yang berkunjung ke tempat ini hampir tiap hari," kata Fransiskus. 

Fransiskus merasa bangga mendapat kesempatan merawat, membersihkan Serambi Soekarno.Ia merasa sebuah kehormatan, karena sebagai orang Ende punya satu situs penting yang turut  melahirkan lima dasar negara sila Pancasila.

Namun ia berharap pemerintah dapat membantu menjaga dan melestarikan tempat-tempat bersejarah, sebab beberapa tempat persinggahan Bung Karno telah dialihfungsikan menjadi tempat hunian bahkan ada yang sudah direnovasi. 

"Tempat perpustakaan itu dulu di gedung sebelah, hanya kamar tersebut sudah ditempati oleh seorang bruder SVD," ungkapnya.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila Berpusat di Ende Dihadiri Presiden Jokowi

Selain itu juga, kata Frans teras menuju ke ruang utama tempat Soekarno duduk membaca buku dan merenung juga sudah dirubah. 

"Macam ini pagar tembok, ini baru dibuat beberapa tahun sebelumnya, dulu pohon-pohonnya tidak ada,” kata Frans. 

Selain itu juga, kata Frans, dahulu  halaman sekitar gedung itu tidak ditumbuhi pohon sehingga pandangan mata bisa tertuju ke laut. 

"Namun sekarang, sudah ditumbuhi banyak pohon sehingga dedaunan dan pohon menghalang pandangan mata jika memandang ke arah laut," tuturnya. 

Pengelola Serambi Soekarno, Pater Yosef Seran SVD menjelaskan, dahulu tempat tersebut banyak ditumbuhi pohon bidara, namun sebagian lain tampak gundul tanahnya.

Baca juga: Bupati Ende Optimis Presiden Jokowi Pimpin Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende

Namun beberapa perobat peninggalan Soekarno diasingkan di Ende, sebagiannya masih terawat dengan baik. 

"Ada belasan kursi yang masih ada, dan menurut perkiraan salah satu kursi pernah diduduki oleh Ir. Soekarno kala itu," jelasnya. 

Demikian juga lantai menuju Serambi Soekarno dan sebagian perabot lainnya masih asli. 

Pater Yosef menyayangkan buku-buku yang pernah dibaca Ir. Soekarno hingga kini tak ditemukan. 

"Sebagiannya di bawa ke Jakarta, yang lainnya hilang entah dibawa ke mana," pungkasnya. 

Sehingga keberadaan pojok buku Soekarno yang ada saat ini, merupakan replika dari perpustakaan dahulu baik itu buku-bukunya maupun ruangannya. 

Berita Ende lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved