Kecelakaan Kapal di Kawasan TNK

BREAKING NEWS: Kapal Wisata Karmila Patah Kemudi di Labuan Bajo, 16 Orang Dievakuasi

Kapal Karmila alami kecelakaan di Pulau Kambing Labuan Bajo dan ada 16 penumpang sudah dievakuasi oleh tim SAR Gabungan di Labuan Bajo.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-SAR MAUMERE
EVAKUASI - Tim SAR Gabungan saat evakuasi 16 penumpang Kapal Wisata Karmila yang patah kemudi di Pulau Kambing, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis 30 Juli 2022 malam. 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere melalui Pos SAR Manggarai Barat, Kamis 30 Juli 2022 pukul 20.00 Wita menerima informasi Kapal KM Karmila mengalami kecelakaan.

Kecelakaan terjadi di Perairan Pulau Kambing pada koordinat 08°38'04.7" S - 119°42'41.4" E dengan radial 231.94° dan jarak 13.9 NM dari Pos SAR Manggarai Barat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunFlores.com, POS SAR Manggarai Barat menerima laporan dari Rio, salah seorang penumpang Kapal KM KArmila. Kapal KM Karmila diketahui mengangkut 16 orang yang terdiri dari 13 penumpang dan 3 ABK.

Untuk penyebab kecelakaan, melalui informasi yang didapat dari SAR Maumere bahwa kecelakaan disebabkan karena Kapal KM Karmila mengalami patah kemudi.

Baca juga: Banjir Bandang Akibat Cuaca Ekstrem, Jalan antar Kecamatan di Nagekeo Putus Total

 

Diketahui bahwa Kapal KM Karmila hendak melakukan perjalanan ke Pulau Rinca dari Pelabuhan Labuan Bajo.

“Kronologi yang kami dapatkan dari Pelapor bahwa pada Pukul 14.30 Wita KM Karmila yang merupakan jenis Kapal Barang mengangkut muatan material dan POB (Person On Board) berjumlah 16 Orang (13 Penumpang & 3 ABK) berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo menuju Pulau Rinca" ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Lalu Wahyu Efendi,S.Sos.,M.M. selaku SMC (SAR Mission Coordinator).

Kurang lebih 2 jam di Pulau Rinca, akhirnya Kapal KM Karmila bersama 16 penumpang memutuskan kembali ke Pelabuhan Labuan Bajo.

Namun saat di perairan Pulau Kambing, kapal dihantam gelombang dan angin kencang. Akibat dari kejadian tersebut, Kapal KM Karmila mengalami patah kemudi.

"Pada pukul 16.00 Wita mereka sampai di Pulau Rinca dan melakukan bongkar barang, Pukul 18.00 Wita Kapal bertolak menuju kembali ke Pelabuhan Labuan Bajo namun di tengah perjalanan di sekitar perairan Pulau Kambing KM Karmila dihantam gelombang tinggi dan angin yang kuat sehingga menyebabkan trouble engine patah kemudi, ” ujarnya.

Menerima laporan kejadian tersebut, Tim SAR Gabungan langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian guna melakukan evakuasi para penumpang kapal.

Baca juga: Warga Kokowahor di Sikka Andalkan Air Hujan

“Menerima laporan tersebut, pukul 20.20 Wita kami berangkatkan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Pos SAR Manggarai Barat 4 Orang, Lanal Labuan Bajo 10 Orang, Polair Labuan Bajo 2 Orang, KP3 Laut Manggarai Barat 2 Orang menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan Operasi SAR dengan menggunakan RIB 500 PK Pos SAR Manggarai Barat & Sea Rider 500 PK Lanal Labuan Bajo, " ujarnya.

Sekitar pukul 21.00 Wita Tim SAR Gabungan tiba dilokasi kejadian dan langsung melakukan evakuasi terhadap 13 penumpang kapal, sedangkan 3 ABK tetap dikapal guna melakukan perbaikan kapal.

"Pada pukul 21.00 Wita Tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian dan langsung dilaksanakan proses evakuasi kepada 13 Penumpang menuju RIB Pos SAR Manggarai Barat dan Searider Lanal Labuan Bajo, sementara 3 Orang ABK masih berada di kapal KM. Karmila sambil berupaya melaksanakan perbaikan mesin, KM Karmila dalam keadaan aman dengan posisi lego jangkar di Pulau Kambing, " ungkapnya.

Setelah dilakukan evakuasi, ke-13 penumpang langsung dibawa ke Pelabuhan Labuan Bajo guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Pada Pukul 21.50 Wita 13 Penumpang KM Karmila beserta Tim SAR Gabungan telah sampai di Pelabuhan Labuan Bajo dengan selamat,” ujarnya.

Ia mengungkap rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh Tim SAR Gabungan yang sangat solid dan cepat dalam melaksananakan evakuasi kepada seluruh penumpang yang ada di KM Karmila.

"Semoga tugas kemanusiaan ini mendapat pahala yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.

Baca juga: Berburu Pakaian Bekas di Pasar Nita, Sikka

BERITA LAINNYA:

Sementara itu, Kecelakaan kapal wisata di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), mengakibatkan 2 wisatawan meninggal dunia, Selasa 28 Juni 2022.

Kedua korban merupakan ibu dan anak dan berlayar menggunakan kapal wisata bernama KLM Tiana Liveboat.

Kapal wisata itu tenggelam di perairan dekat Pulau Kambing, kawasan TNK.

Kedua korban yakni Jamiatun Widaningsih (53) dan Annisa Fitriani (22).

Jenazah Jamiatun Widaningsih berhasil dievakuasi sekira pukul 06.00 Wita, sedangkan jenazah Annisa Fitriani berhasil dievakuasi sekira pukul 10.00 Wita.

"Kedua jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Komodo Labuan Bajo," kata Kepala Pos Sar Basarnas Labuan Bajo, Edi Suryono.

Edi menjelaskan, tidak hanya korban meninggal dunia, namun terdapat juga 1 korban yang mengalami luka berat dan saat ini tengah menjalani perawatan di RS Siloam Labuan Bajo.

"Korban luka berat ini merupakan warga negara asing asal Denmark," ujarnya.

Kronologis kejadian, lanjut Edi, terjadi sekitar pukul 05.00 Wita di mana saat itu para wisatawan hendak melakukan wisata di Pulau Padar.

Baca juga: Rutan Maumere Canangkan Pelayanan Publik Berbasis HAM Bagi Warga Binaan

Namun demikian, akibat cuaca buruk, sehingga mengakibatkan kapal wisata terbalik.

"Informasi dari Kapten pukul 05.00 Wita, tiba-tiba angin kencang dan kapal langsung terbalik, kapten berteriak dan mengevakuasi korban yang sudah selamat. Kurang lebih sepuluh penumpang," katanya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan potensi SAR untuk melakukan penyelamatan dan pencarian korban.

"Kejadian itu kurang lebih jam lima pagi dan kita dapat laporan itu kurang lebih jam lima tiga puluh pagi dan langsung koordinasi dengan pol air, syahbandar, kita langsung menuju mengevakuasi yang selamat dan kembali ke Pelabuhan Labuan Bajo," katanya.

Sementara itu, salah seorang penumpang, Saraswanto (59) yang juga suami dan ayah korban mengaku kaget atas kejadian tersebut.

Saat kejadian, lanjut Saraswanto, ia sempat bangun untuk melakukan salat subuh. Ia masih bertanya kepada anak buah kapal apakah sudah sampai di tujuan destinasi wisata Pulau Padar.

Akan tetapi, seorang anak buah kapal mengatakan pelayaran menuju Pulau Padar tidak bisa dilakukan karena arus sangat kuat dan angin kencang.

"Saya keluar kamar ternyata kru dan kapten kapal itu masih tertidur, kapten terbangun setelah saya nyalakan lampu, saya tanya apa sudah sampai di Padar karena pada saat itu kapal berhenti, kaptennya bilang kita sudah menuju Padar tapi balik lagi karena arus sangat kuat dan angin kencang," katanya mengulang percakapan dengan kapten kapal, Rusli.

Selanjutnya, ia kembali ke kamar tidurnya, dan tidak berselang lama ia mendengar suara kayu yang patah dan kapal telah miring dan terbalik.

Baca juga: BREAKING NEWS : Dampak Gelombang Rossby, Sejumlah Wilayah di Nagekeo Dilanda Banjir & Longsor

"Terus saya balik masuk ke kamar, hanya tiduran sajalah, sekitar lima tiga puluh itu baru terdengar suara berderak, kayu patah atau apa begitu, saya nggak tau karena tiba tiba kapal itu miring dan terguling. Tiba tiba air sudah masuk," kisahnya.

Dalam kondisi tersebut, Saraswanto berusaha menyelamatkan istri dan anaknya yang tidur di dek bagian bawah kapal, namun tidak bisa karena air laut telah memenuhi area kabin kapal.

"Saya baru buru keluar mau nyelamatin anak dan istri saya yang di kamar dek paling bawah tapi dicegah karena air sudah memenuhi ruangan itu, yah udah saya pasrah. Korban istri saya dan anak saya yang bungsu," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data manifes, KLM Tiana Liveboat memuat sebanyak 10 penumpang dan 5 anak buah kapal.

Dari 10 penumpang, terdapat sebanyak 2 orang wisatawan berkebangsaan Denmark.

2 Orang Meninggal

Sebelumnya, dua orang korban Kapal Tiana tenggelam di Labuan Bajo sudah dievakuasi tim SAR gabungan.

Kapal wisata Tiana tenggelam di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) tepatnya di Pulau Kambing, Labuan Bajo, Selasa 28 Juni 2022 pagi.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Lalu Wahyu Efendi,S.Sos.,M.M., menjelaskan Kapal Wisata Tiana berangkat dari labuan Bajo menuju Pulau Padar.

"Saat tiba di perairan Pulau Kambing Kapal Wisata Tiana yang mengangkut Penumpang 18 Orang, dan ABK 6 orang diterpa cuaca buruk beserta gelombang tinggi sehingga Kapal Tiana tenggelam,"ujar Wahyu, Selasa siang.

"Atas izin Tuhan Kapal Wisata Andalucia kebetulan melintas di sekitar Kapal Wisata Tiana dan melaksanakan pertolongan terhadap 18 Orang Penumpang dan ABK 6 Orang sementara 2 Orang Penumpang masih dalam pencarian,"sambung dia.

Kronologi

Berikut ini adalah kronologi kejadian tenggelamnya Kapal Wisata Tiana yang tenggelam di Pulau Kambing, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Selasa 28 Juni 2022.

Dalam kejadian itu, dua orang dinyatakan meninggal dunia dan sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Awalnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere melalui Pos SAR Manggarai Barat menerima informasi dari Irfan pada Pukul 07.50 Wita.

Mereka mendapatkan informasi bahwa telah terjadi kecelakaan Kapal Wisata Tiana dengan berat 61 GT dengan POB (Person On Board) 24 Orang Tenggelam di Perairan Pulau Kambing.

Dengan rute pelayaran Pelabuhan ASDP Labuan Bajo menuju Pulau Padar di Perkirakan pada koordinat 08°37'28.50" S - 119°42'31.93" E dengan Radial 231.58° dan Jarak 12.62 NM dari Pos SAR Manggarai Barat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Lalu Wahyu Efendi,S.Sos.,M.M., mengatakan kronologi yang kami dapatkan dari Pelapor pada Pukul 05.30 Wita Kapal Wisata Tiana berangkat dari labuan Bajo menuju Pulau Padar.

Saat tiba di perairan Pulau Kambing Kapal Wisata Tiana yang mengangkut Penumpang 18 Orang, dan ABK 6 orang diterpa cuaca buruk beserta gelombang tinggi sehingga Kapal Tiana tenggelam.

"Atas izin Tuhan Kapal Wisata Andalucia kebetulan melintas di sekitar Kapal Wisata Tiana dan melaksanakan pertolongan terhadap 18 Orang Penumpang dan ABK 6 Orang sementara 2 Orang Penumpang masih dalam pencarian,"ujarnya.

“Setelah menerima informasi pada pukul 08.10 Wita diberangkatkan Tim SAR Rescue untuk melaksanakan operasi SAR, Pada Pukul 08.40 Wita Tim SAR Gabungan tiba dilokasi kejadian dan Pada Pukul 09.00 Wita,"ujarnya.

Ia menjelaskan Tim SAR Gabungan berhasil menemukan salah satu korban atas nama J.Widaningsi seorang Perempuan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi menuju RSUD Komodo.

Pada Pukul 10.10 Wita Korban tekahir ditemukan oleh Tim SAR Gabungan setelah melaksanakan proses penyelaman dari Basarnas Maumere(Pos SAR Manggarai Barat) dan Polair disekitar lokasi kejadian, korban atas nama Anisa Firtiani.

Korban kedua ini langsung dievakuasi menuju RSUD Komodo menggunakan ambulance RSUD Komodo labuan bajo, Tim SAR Gabungan tiba di Pelabuhan Labuan Bajo Pada pukul 11.00 Wita.

“Saya haturkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim SAR Gabungan diantaranya Tim Rescue Pos SAR Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo, Polair Labuan Bajo, KPP Labuan Bajo, Kru ABK Andalucia yang telah sigap dan cepat melakukan pertolongan kepada korban tenggelamnya Kapal Wisata Tiana serta pelaksanaan operasi sar berjalan dengan aman dan lancar berkat koordinasi dan sinergi yang solid antar Tim SAR Gabungan, Semoga pelaksanaan Operasi SAR oleh seluruh Tim SAR Gabungan mendapat Pahala yang baik dari Tuhan yang Maha Esa,"ujarnya.

Korban Ditemukan

Sebelumnya, Tim SAR telah menemukan satu korban kecelakaan kapal di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Selasa 28 Juni 2022.

Korban berjenis kelamin perempuan itu ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke Dermaga Nusantara Labuan Bajo dan bawa menggunakan ambulans ke RSUD Komodo Labuan Bajo.

Sebelumnya, satu korban meninggal lainnya telah ditemukan dan dievakuasi ke RSUD Komodo Labuan Bajo.

Pantauan POS-KUPANG.COM, evakuasi dilakukan Tim SAR Gabungan. Terlihat juga sejumlah personel TNI-Polri.

Diberitakan sebelumnya, satu korban kecelakaan kapal di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) ditemukan Tim Sar, Selasa 28 Juni 2022.

Korban berjenis kelamin perempuan ini ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke Dermaga Nusantara Labuan Bajo dan bawa menggunakan ambulans ke RSUD Komodo Labuan Bajo.

Sebelumnya, satu korban meninggal lainnya telah ditemukan dan dievakuasi ke RSUD Komodo Labuan Bajo.

Pantauan POS-KUPANG.COM, evakuasi dilakukan Tim SAR Gabungan. Terlihat juga sejumlah personel TNI-Polri.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan kapal wisata kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Selasa 28 Juni 2022.

Kecelakaan kapal bernama Tiana itu mengakibatkan satu wisatawan meninggal dan satu wisatawan lainnya masih dinyatakan hilang.

Demikian disampaikan Kepala Pos Sar Basarnas Labuan Bajo, Edi Suryono.

Edi Suryono menyatakan, wisatawan yang ditemukan dalam keadaan meninggal adalah seorang perempuan. Sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.

"Korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Kita sedang melakukan pencarian terhadap wisatawan yang hilang," katanya

Diketahui, kapal tersebut dikabarkan memuat 8 penumpang dan tengah melakukan perjalanan wisata di kawasan Taman Nasional Komodo.

1 Meninggal dan 1 Hilang

Sebelumnya, Kecelakaan kapal wisata terjadi di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Selasa 28 Juni 2022.

Kecelakaan kapal bernama Tiana itu mengakibatkan satu wisatawan meninggal dan satu wisatawan lainnya masih dinyatakan hilang.

Demikian disampaikan Kepala Pos Sar Basarnas Labuan Bajo, Edi Suryono.

Edi Suryono menyatakan, wisatawan yang ditemukan dalam keadaan meninggal adalah seorang perempuan.

Sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.

"Korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Kita sedang melakukan pencarian terhadap wisatawan yang hilang," katanya

Diketahui, kapal tersebut dikabarkan memuat 8 penumpang dan tengah melakukan perjalanan wisata di kawasan Taman Nasional Komodo.

Berita Manggarai Barat Lainnya

Harga Tiket Masuk

Sementara itu, mulai 1 Agustus 2022, Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan menetapkan harga tiket masuk wisatawan ke kawasan konservasi Taman Nasional Komodo (TNK), menjadi Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun.

"Dengan mempertimbangkan biaya konservasi, (biaya tiket) Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun, dan untuk kuota kunjungan ke TNK akan dibatasi 200.000 orang per tahun," kata Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi TN Komodo Carolina Noge di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, kepada Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Carolina menambahkan, biaya tersebut rencananya diterapkan secara kolektif tersistem, Rp 15 juta per empat orang per tahun.

Lebih lanjut, hitungan harga tiket diambil dari pertimbangan biaya konservasi, akibat hilangnya nilai jasa ekosistem karena lonjakan kunjungan wisatawan ke TNK.


Setiap wisatawan yang masuk dianggap membawa pengaruh, baik terhadap satwa, keanekaragaman hayati, dan seluruh ekosistem di kawasan tersebut.

Sebelumnya, berdasarkan hitungan dan rekomendasi hasil kajian, biaya konservasi sebagai kompensasi dari setiap kunjungan wisatawan berkisar antara Rp 2.943.730 hingga Rp 5.887.459.

Kuota kunjungan ke Taman Nasional Komodo akan dibatasi

Selain penetapan harga, kuota kunjungan juga akan dibatasi menjadi 200.000 orang per tahunnya. Wisatawan pun wajib melakukan registrasi secara online lewat situs web yang akan disediakan nanti.

Aturan kuota ini merupakan hasil Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Ekosistem di TNK yang telah dilakukan para ahli.

Adapun jumlah ideal wisatawan yang diperoleh yaitu 219.000 orang per tahun, dengan jumlah maksimal kunjungan sebanyak 292.000 orang per tahun.

Menurut penjelasan Kepala Kajian Daya Tampung Daya Dukung Taman Nasional Komodo Irman Firmansyah, pembatasan jumlah kunjungan di TNK ini dilakukan guna menjaga kelestarian satwa liar di TNK dan ekosistemnya

"Prinsipnya pengunjung tidak hanya ingin melihat komodo. Jika ingin melihat, cukup ke kebun binatang saja. Tapi kita ingin melihat kehidupan liarnya, dan di sana (TNK) harus benar-benar terjaga. Konservasi harus dominan," ucap Irman.

Berita Kecelakaan Kapal lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved