Pater Jhon Prior Tutup Usia

Pater John Prior SVD Waktu di Paroki Tidak Kenal Mobil dan Motor

Tak berselang lama, sahabat, kenalan dan umat yang pernah digembalakan P. John Prior SVD datang melayat seraya mendoakan P. John.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / NOFRI FUKA
MELAYAT - Warga sedang melayat disamping peti tempat P. John Prior SVD disemayamkan dan diletakkan di Kapela Agung St. Paulus Ledalero, Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Minggu 3 Juli 2022. 

Sementara itu, Tres, anak asuhnya P. John Prior asal Waioti menceritakan pribadi P. John yang dikenal rendah hati dan suka sekali bersepeda.

"Saya salah satu anak asuhnya, dia untuk kami itu bapak yang sangat baik. Untuk kendaraan, ia lebih suka pakai sepeda. Motor dan mobil itu dia tidak kenal memang," kata Tres.

Tres Mengaku sangat berhutang budi pada P. John Prior SVD.

"Dia selalu baik untuk saya. Banyak hal telah ia lakukan untuk saya dan keluarga. Kami sangat berhutang budi padanya," tandasnya.

Kini, P. John Prior SVD telah pergi meninggalkan mereka, Tres berharap ada lagi sosok yang lain seperti P. John Prior SVD yang sederhana dan banyak membantu rakyat kecil.


Pater Jhon Prior, SVD, diketahui meninggal di Seminari Tinggi Ledalero, pada usia 76 tahun, Sabtu 2 Juli 2022 sekitar pukul 06.30 Wita.


Jenazahnya disemayamkan di dalam kapela agung Santo Paulus Ledalero, Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.

Tutup Usia

Sebelumnya, ratusan pelayat mendatangi Kapela Agung Santu Paulus Ledalero untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Pater Jhon Mansfor Prior, SVD, Sabtu 2 Juli 2022.

Misionaris cerdas asal Inggris itu menghembuskan nafas terakhir pada pukul 06.30 wita. Air mata pelayat mengiringi kepergian sosok pengajar handal dengan kemapuan menulis buku tersebut.


Pater Jhon Prior merupakan dosen pengasuh mata kuliah Teologi Sosial di jenjang pasca sarjana (Strata II) pada Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero.

Lorens Ritan (44), salah seorang pelayat yang juga alumni ITFK Ledalero mengungkapkan rasa kehilangannya atas kepulangan abadi sang tokoh pendidik hebat milik almamaternya.

Menurut dia, sosok Pater Jhon Prior sangat mencintai orang-orang kecil, miskin, dan tertindas.
Satu hal yang tetap membekas dalam sanubari Lorens adalah wejangan bernas dari Pater Jhon Prier soal menghindari sifat cengeng ketika memperjuangkan nasib orang-orang tertindas.

"Dia mengajarkan kami bahwa untuk memperjuangkan orang-orang kecil itu tidak boleh cengeng, dan tidak boleh banyak mengeluh," ujarnya Lorens.

Baca juga: Komunitas Zazg Ngada Berbagi Kasih untuk Warga di Bajawa

Setelah mendengar wejangan itu, kata Lorens, semangat perjuangan dalam dirinya semakin bergelora dan akan terus hidup meski fisik sang guru sudah berpulang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved