GMNI Sikka Demo Pelni Maumere
BREAKING NEWS: GMNI Demo di Sikka, Sebut Praktek Dugaan Pungli Pelni Maumere
GMNI juga menduga terdapat oknum yang sengaja mencari keuntungan melalui penjualan tiket kapal.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka menduga ada praktek pungutan liar (Pungli) dalam tubuh Pelni Maumere, Kabupaten Sikka.
Dugaan tersebut mereka sampaikan dalam aksi unjuk rasa persis di halaman Pelni Maumere, Selasa 2 Agustus 2022.
GMNI juga menduga terdapat oknum yang sengaja mencari keuntungan melalui penjualan tiket kapal.
"Kedatangan kami karena ada dugaan pungutan liar yang terjadi di lingkungan Pelni Maumere," ujar Petrus Ratawara selaku Koordinator Lapangan (Korlap).
Baca juga: Bupati Heri Nabit Sebut Kopi Bagian dari Identitas Manggarai yang Diwariskan Turun-temurun
Petrus menerangkan, berdasarkan hasil advokasi beberapa hari terakhir, pihaknya menemukan kejanggalan terkait perbedaan harga tiket cukup signifikan antara loket kantor dan pihak lain atau biasa disebut calo tiket.
"Tiga hari terakhir kami melakukan advokasi dan ada indikasi dugaan pungli. Pungli yang saya maksudkan yakni perbedaan harga, dari kantor dan yang dijual di luar kantor," tandasnya.
Perbedaan harga itu, kata dia, menimbulkan pertanyaan besar lantaran metode pelayanan tiket berlaku sama untuk semua penumpang baik seat maupun non-seat.
"Padahal tujuan dan tiketnya sama, tetapi kenapa harganya berdeda. Itu yang kami pertanyakan," ucap Petrus.
Bukan sekadar melakukan unjuk rasa, rombongan pendemo juga meminta ruang audiensi bersama pimpinan Pelni Maumere untuk memberikan klarifikasi terkait harga tiket yang menurut pendemo meresahkan masyarakat.
Baca juga: Pulau Komodo dan Padar Menyimpan Aset Rp 24 Triliun
Namun, itikad memperoleh klarifikasi harus kandas lantaran Kepala Pelni Maumere, Yusuf, sedang mengikuti rapat nasional di Kota Surabaya.
"Pimpinan sekarang ada di Surabaya. Beliau berangkat hari Jumat 29 Juli 2022 kemarin," ujar salah seorang staf Kantor Pelni Maumere.
Untuk diketahui, rombongan pendemo memulai aksi unjuk rasa pada pukul 10.30 Wita. Mereka membawa pamflet dan spanduk bertuliskan 'Pelni Maumere Lahan Bisnis Liar'.
Aksi unjuk rasa ini dijaga ketat oleh puluhan aparat Kepolisian Resort (Polres) Sikka.
Polisi memantau suasana demonstrasi dan arus lalulintas setempat.