Berita Sikka
Kisah Filemon Puluhan Tahun Jualan Lesung di Sikka, Setiap Hari Pikul Lesung Keliling Kota Maumere
“Kalau ada yang pesan saya pasti buat dan antar. Kalau tidak ada yang pesan saya jalan kaki keliling Kota Maumere dari rumah ke rumah,"ujarnya.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Berbagai cara warga Kabupaten Sikka, Pulau Flores untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Ada yang menjadi petani. Ada yang menjadi buruh bangunan. Ada juga yang bekerja serabutan.
Semua pekerjaan dilakukan tanpa kenal lelah demi menghidup keluarga.
Perjuangan hidup yang keras ini terlihat dari sosok Kristogonus Filemon Bajo, warga Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.
Baca juga: Presiden Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara, Jokowi: Saya Mengapresiasi
Pria berusia 60 tahun ini, pagi itu, Senin, 29 Agustus 2022 berjalan kaki sambil memikul lesung.
Ia berkeliling kota guna menjual lesung buatannya. Yang mana lesung ini dipakai kaum ibu di rumah untuk kebutuhan rumah tangga seperti mem-isahkan sekam padi menjadi beras atau menumbuk jagung serta sing-kong.
Lesung buatan Filemon yang dibuat dari kayu mangga dan nangka di-produksi sendiri dengan cara tradisional.

Pohon nanga dan mangga yang sudah tidak berbuah ditebang lalu dipotong batangnya guna dijadikan lesung.
Untuk membuat satu lesung, Filemon mengaku waktunya sampai satu minggu. Sehabis dibuat, lesung itu dijual dengan cara ia berjalan kaki dari rumah ke rumah dan pemukiman warga.
Baca juga: 16 Partai Politik Tidak Lengkap Terdaftar Termasuk Partai Berkarya
Lesung yang dijual dengan harga Rp 150 ribu satu buah ini lengkap dengan alat tumbuknya atau alu.
Bermodalkan semangat, Filemon tidak mengenal panasnya terik matahari.
Jika lesung yang dibawa tidak laku maka ia menitipkan barangnya di pasar.
Pagi harinya, ia kembali ke pasar lalu berjalan kaki berjualan lesung.