Berita Ngada

Ine Monika Penenun Pakaian Adat Bajawa Tutup Usia, Karyanya Pernah Dikenakan Presiden Jokowi

Ine Monika Ngadha, penenun pakaian adat Bajawa tutup usia. Karyanya pernah dikenakan oleh presiden RI Jokowi saat berkunjung ke Ngada, Flores, NTT.

Editor: Laus Markus Goti
TRIBUNFLORES.COM/PATRIANUS MEO DJAWA
Mama Monika Ngadha, Penenun pakaian adat Bajawa. Karyanya pernah dikenakan oleh Presiden Jokowi. 

Mendapat Kepercayaan Tenun Sapu Lu'e untuk Jokowi

Ine Monika dipercayakan oleh Bupati Ngada, Paru Andreas menenun Sapu Lu'u untuk Presiden Jokowi. Ine Monika dengan senang hati menyanggupi dan mulai menyiapkan bahan - bahan alami untuk membuat Sapu Lu'e.

Salah satu bahannya, dari serat bambu asli. Mama Monika sudah tahu, kain berbahan dasar bambu masuk kelas kain premium karena kuat dan anti jamur.

Menenun kain secara tradisional adalah pekerjaan Mama Monika Ngadha sejak umur 20 tahun.

Baca juga: Kapolda NTT Monitoring Kesiapan Pengamanan Kunjungan Presiden Jokowi di Ngada

 

Namun, menenun kain dengan benang bambu baru pertama kali dilakukan saat usianya sudah mencapai 76 Tahun. Kain Tenunan yang dihasilkan juga hanya satu lembar dan diberikan khusus untuk Presiden

Pakaian adat khas Bajawa yang dikenakan Jokowi memiliki dua warna yakni warna biru dan warna merah.

Pewarnaan benang dilakukan secara alamiah, memanfaatkan bahan tumbuhan dari Alam. Menurut Mama Monika, warna merah berasal dari ekstrak tumbuhan Secang atau dalam bahasa Bajawa "Sepa".

Sedangkan untuk warna biru dari tumbuhan Nila atau dalam bahasa Bajawa disebut "Taru"

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Paling Depan Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif

 

Ajaran warisan budaya dari leluhur dalam proses pembuatan pakayan Presiden benar - benar dilakukan.

Dimulai pengambilan bahan alam untuk pewarna hingga dalam proses tenunan selalu didahului dengan ritual adat.

Proses pembuatan pakaian untuk Presiden dilakukan Mama Monika berdasarkan ajaran dari leluhur tentang bagaimana tahapan dan proses membuat pakayan untuk para "Mosalaki " jaman dahulu.

Tujuannya semata untuk tetap mempertahankan roh dan kekuatan alam agar tetap bersemi didalam setiap helai benang. (*)

Berita Ngada Lainnya

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved