Berita Nagekeo
Cerita Siswi SD di Nagekeo, Syukuran Komuni Pertama Berbagi Kasih ke Panti Asuhan daripada Pesta
Siswi SD di Mbay Nagekeo merayakan syukuran sambut baru dengan mengunjungi Panti Asuhan di Boawae. Ia tidak memilih untuk pesta pora seperti yang lain
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Momen syukuran sambut baru atau komuni suci biasa dirayakan dengan pesta pora yang luar biasa bagi masyarakat.
Tak terkecuali di Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Acara syukuran disebutkan dapat menghabiskan anggaran atau dana yang cukup besar.
Disebutkan pula, pesta pora wajib dilaksanakan karena sudah diwariskan oleh generasi sebelumnya.
Baca juga: Pasutri Muslim Manggarai Timur Masuk Gereja Dampingi Keponakan Sambut Baru
Namun tidak bagi Regina Putri Mana Tappi anak dari pasangan Selvianto Manna Tappi dan Ade Mira Kwuta di Mbay, Nagekeo, NTT.
Merayakan syukuran sambut baru atau penerimaan komuni suci sebagai lambang tubuh dan darah Kristus, Putri bersama adik semata wayangnya Serena Mana Tappi serta kedua orang tuanya justru memilih untuk mengunjungi anak yatim di Panti Asuhan Alma Boawae, serta memberikan bingkisan pada sejumlah anak-anak panti disana, Jumat 4 November 2022.
Sejak malam sebelum hari penerimaan komuni pertama (sambut baru) ia bersama adiknya Serena Mana Tappi yang masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar Yohanes Paulus di Kota Mbay, sibuk mempersiapkan parsel yang akan dibagikan kepada para anak-anak panti asuhan.
Ada minuman botol, sejumlah makanan kemasan yang dikantongi untuk masing-masing anak panti, keduanya mengemas sekitar 30 bungkus.
Selepas misa komuni suci yang ditandai dengan penerimaan hostia dan anggur simbol tubuh darah Kristus dalam kepercayaan umat Katolik didampingi kedua orang tuanya di gereja Stela Maris Danga, Putri bersama kedua orang tuanya, serta adiknya Serena pergi ke Susteran Alma Boawae (Yayasan Bakti Luhur) yang merawat sejumlah anak Panti Asuhan.
Baca juga: Korban yang Diduga Keracunan Makanan Usai Pesta Sambut Baru di Lamba Leda Bertambah
Putri lantas memberikan bingkisan melalui suster Stella Maris sebagai pengelola Panti Asuhan yang mengasuh sekurangnya 20 anak yatim piatu dan keterbatasan.
Putri mengatakan ia tidak menuntut pesta pada orang tuanya sebagaimana ada beberapa kawannya yang lain ataupun menuruti kehendak orang tua.
Bagi Putri, orang tuanya sangat pengertian terhadapnya dan meminta pendapatnya soal adanya pesta atau tidak dalam kebiasaan sambut baru atau komuni suci hari ini.

"Saya tidak tuntut pesta, tidak terlalu penting juga pesta, yang lebih senang hanya orang besar (dewasa) kalau pesta. Bapa dan mama tawarkan saya kunjung kawan di panti, saya setuju, saya senang,"ungkap Putri sambil tersenyum.
Ayah Putri, Yanto Mana Tappi, mengungkapkan bahwa, sebelumnya sudah berembuk bersama dalam keluarga akan diadakannya pesta atau tidak.