Berita Ende

Pinjaman LPDB Kopdit Obor Mas Membawa Erni Meraih Untung di Masa Darurat

Ledakan pandemi virus Corona-19 tahun 2020 membuat banyak usaha tutup bahkan gulung tikar.Namun ada usaha yang justru meraih untung di masa sulit.

Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
DOK.KSP KOPDIT OBOR MAS
Robertina NS Molan berada di kandang ayam menggunakan lantai dua rumahnya di Boanawa, Kelurahan Rukun Lima,Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende. 

 

TRIBUNFLORES.COM,ENDE-Ledakan pandemi virus Corona (Covid-19) tahun 2020 masih diingat dengan baik oleh Robertina N.S Molan. Semua tempat usaha besar bahkan yang kecil tutup bahkan ada yang gulung tikar.

Warga Boanawa, Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan memiliki usaha jasa foto copy dan warnet yang dibangun 2010 mengontrak pada salah satu tempat di bilangan Kota Ende. Usaha ini turut kena dampaknya.

Memilih alternatif usaha yang lain di tengah situasi darurat membutuhkan modal dan kehati-hatian, tapi dana untuk investasi itu tidak dipunyainya. Kemana mendapatkan modal memulai usaha?

“Sekali waktu saya lewat di Jalan Melati di Kota Ende. Pada perempatan lampu pengatur lalu lintas di sebelah barat ada Kopdit Obor Mas. Tertulis  di plang menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Tulisan itu ganggu pikiran saya,” kisah Robertina disapa Erni kepada Pos Kupang, Selasa malam 29 November 2022.

Baca juga: Hanya Obor Mas dan KKS Cibinong,Kopdit Indonesia Bisa Sampai Usia Setengah Abad

Singkat cerita, Erni mendaftarkan diri menjadi anggota Kopdit Obor Mas. Selanjutnya rumah dan tempat usaha di Boanawa didatangi oleh staf Kantor Cabang Kopdit Obor Mas Ende untuk disurvey menawarkan pinjaman bersumber dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementrian Koperasi dan UKM RI. Keraguan sempat menghantuinya apakah bisa mendapatkan pinjaman sesuai kebutuhan usaha? Karena ia baru saja terdaftar menjadi anggota. 

Erni akhirnya mendapatkan akses pinjaman dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) LPDD tahap pertama tahun 2020. Kebutuhan dana untuk usaha dapat dipenuhi oleh Kopdit Obor Mas. Proses yang cepat dan semua syarat dipenuhinya.

Tidak pernah membayangkan akan mendapat pinjaman seperti yang diharapkan.Pengalaman itu belum pernah didapatkan di lembaga keuangan yang lain. Karena tabungan harus besar dan antri beberapa bulan, baru bisa mendapatkan pinjaman.

Pinjaman LPDB yang dibutuhkan itu digunakan mengadakan mesin produksi tutup galon air isi ulang. Terobosan yang berani memotong mata rantai pengiriman tutup galong yang didatangkan dari Surabaya,Jawa Timur dijual seharga Rp 200.000/karung berisi 1.000 buah.

Baca juga: LPDB Kemenkop Akui Kopdit Obor Mas Punya Kontribusi Turunkan Kemiskinan di NTT

“Kami juga punya usaha galon air. Semua usaha galon air di Ende pasti butuh tutup galon yang selama ini dikirim dari Surabaya. Kami beli mesin produksi bikin tutup galon merek Sterny,”kata Erni.

Tutup galon merek berhasil diproduksi. Sehari mesin yang diadakannya mampu memproduksi dua sampai tiga karung atau sebanyak 2.000-3.000 buah dijual Rp 120.000/karung. Produksi ini bukan hanya memenuhi kebutuhan tutup galon di wilayah Ende, juga dikirim ke Mbay,Kabupaten Nagekeo.

Permintaan tutup galon terus banyak malah mendorongnya mengadakan mesin baru semi manual yang bisa memproduksi lebih besar. Sebab, mesin yang ada saat ini hanya mampu memproduksi empat buah tutup botol per 20-30 detik.

Bersamaan dengan usaha produksi tutup galon, Erni dan suaminya Stefanus Koten juga merintis pembuatan Pia Sterni. Setiap hari sepulang mengajar di SMA Katolik Frateran Ndao, Erni menghabiskan waktu tiga hingga empat jam menyediakan 600 sampai 700 buah pia untuk dijual. Harganya Rp 1.000 perbuah.

Baca juga: Warga Kota Maumere Buka Lapak Jualan saat Pesta Rakyat HUT ke 50 Obor Mas

Kue buatanya telah lama memenuhi berbagai kios,toko bahkan swalayan di Kota Ende. Terasa renyah di lidah, Pia Sterni diminati banyak pembeli, Guru mata pelajaran matematika bahkan mengklaim pia buatanya yang paling enak dan paling banyak peminatnya.

Meski usaha pia tampak sederhana, guru ASN ini menegaskan bahwa usaha pia menjadi usaha pokok, selain usaha mesin produksi tutup galon, peternakan ayam kampung unggul balitnak (KUB ) dan ayam Ulu  yang menempati lantai dua rumahnya dan galon air di lantai satu.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved