Berita NTT

2 Jembatan di Kabupaten Kupang Putus, Camat Amfoang Barat Daya: Karena Luapan Air

Kedua jembatan itu merupakan penghubung utama wilayah Amfoang. Putusnya Dua Jembatan Penghubung tersebut menyebab Wilayah Amfoang terisolir.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-WARGA
JEMBATAN PUTUS - Dua jembatan Penghubung di Kabupaten Putus/ Jembatan Kapsali di Kabupaten Kupang Putus - Dua Jembatan Penghubung di Kabupaten Kupang Putus, Wilayah Amfoang Terisolir, Desember 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Dua Jembatan penghubung wilayah Amfoang dan Kupang putus akibat diterjang Banjir Bandang dari Sungai di daerah itu setelah curah hujan tinggi Sabtu 25 Desember 2022.

Dilaporkan, dua jembatan penghubung Amfoang dan Kupang yang putus tersebut, yakni Jembatan Kapsali dan Jembatan Takari-Lelogama.

Kedua jembatan itu merupakan penghubung utama wilayah Amfoang. Putusnya Dua Jembatan Penghubung tersebut menyebab Wilayah Amfoang terisolir.

Untuk diketahui, Jembatan Kapsali terletak di desa Manubelon Kecamatan Amfoang Barat Daya merupakan pintu masuk bagi empat kecamatan Amfoang yakni Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.

Baca juga: Gelombang Tinggi, 30 Rumah Warga di Nangahale Sikka Rusak

 

 

Jembatan yang berdiri diatas sungai Kapsali di Desa Manubelon jebol di bagian ujung akibat luapan sungai setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu 24 Desember 2022 malam.

Jembatan tersebut nyaris putus di bagian ujung karena luapan sungai membobol ujung jembatan sehingga jebol dan aspal lansung putus.

Hal itu membuat arus lalu lintas putus dan warga hanya bisa melintasi dengan berjalan kaki tapi eksra hati-hati karena hanya melintasi penahan selebar 50 cm.

Sementara jembatan Takari-Lelogama yang berada di desa Takari menghubungkan sebagian wilayah kecamatan Takari, Kecamatan Amfoang Selatan, dan Kecamatan Amfoang Tengah.

Jembatan itu dari video yang viral memperlihatkan detik-detik ambruknya jembatan tersebut yang ambruk ke dalam arus sungai yang deras.

Warga sekitar yang menyaksikan detik-detik ambruknya ujung jembatan itu lansung berteriak dan menegaskan tidak bisa melintas lagi.

Tampak dalam video arus air menyeret material bagian bawah jembatan lalu perlahan timbul lubang kecil dan lama kelamaan lempengan aspal langsung terjatuh ke sungaidan terseret Banjir Banding.

Camat Amfoang Barat Daya Yesua To saat dikonfirmasi, Minggu 25 Desember 2022 mengungkapkan penyebab jebolnya jembatan karena luapan air sungai yang sedang banjir

"Jembatan selama ini baik-baik saja, namun karena luapan air terlalu tinggi sehingga akibatnya putus. Perkiraran kedalaman dan panjanya 10 meter," ujar Camat Yesua.

Lanjut dia, putusnya jembatan tersebut akibat intensitas hujan yang tinggi sejak sabtu malam sehingga warga yang bepergian ke kebun sangat terhambat.

Menurutnya kondisi lalu lintas warga dari arah Kupang menuju wilayah Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, dan Amfoang Utara saat ini tidak bisa dilalui.

Baca juga: Puluhan Sumur di Desa Semparong Sikka Terendam Banjir Rob, Warga: Air Rasa Asin

"Sudah putus begini, warga sangat kesulitan apalagi yang dari Kota Kupang ke wilayah Amfoang bagian pesisir umumnya karena ini salah satu jembatan penghubung utama," terangnya.

Ia mengaku telah menghimbau kepada warganya agar waspada terkait intensitas hujan yang tinggi dengan mengakibatkan bencana alam tak terduga. Selain itu pihaknya sudah sampaikan ke dinas terkait dengan adanya kondisi jembatan yang putus.

"Warga dari tadi saya sudah sampaikan lewat grub untuk para kepala desa agar memantau keadaan akibat intensitas hujan yang tinggi dan dilaporkan setiap kondisi bila dibutuhkan untuk penanganan apabila ada warga yang terdampak banjir supaya manusia dan barang-barang bisa diungsikan ke keluarga di lokasi yang aman. Saya juga sudah sampaikan melalui grup kecamatan dan OPD terkait," pungkasnya.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semmy Tinenti yang dikonfirmasi membenarkan jembatan tersebut betul jebol.

Dia meminta agar masyaralat selalu mewaspadai lokasi-lokasi yang rawan bencana sehingga bisa meminimalisir korban. (Pos Kupang.Com).

Berita NTT lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved