Demo di Sikka

Demo Cipayung Plus Sikka soal Dana Pinjaman Daerah Ricuh di Kejari Sikka

Dalam aksi itu, mereka menyuarakan soal Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk kabupaten Sikka yang dinilai terancam gagal.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-WARGA
RICUH - Aksi demo Cipayung Plus di Kejari Sikka ricuh. Aparat keamanan saling dorong dengan peserta aksi, Kamis 16 Februari 2023. 

13 Proyek Dinilai Gagal

Sebelumnya, Cipayung Plus Sikka (GMNI, IMM dan HMI) menggelar demonstrasi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Kamis 16 Februari 2023.

Dalam aksi itu, mereka menyuarakan soal Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk kabupaten Sikka yang dinilai terancam gagal.

Dalam siaran pers yang diterima TRIBUNFLORES.COM menyebutkan, Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah dana yang diberikan oleh pemerintah guna menangani dampak Covid-19 baik di kesehatan maupun perekonomian.

Selain penanganan krisis kesehatan, Pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM.

Pada tahun 2021, alokasi dana pinjaman PEN daerah yang bersumber dari APBN sebesar Rp10 triliun dan dana pinjaman daerah dalam rangka mendukung program PEN yang bersumber dari PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp 5 triliun.

Pesatnya kebutuhan pembangunan infrastruktur di daerah mendorong kecenderungan meningkatnya permohonan pinjaman untuk membiayainya, hal ini pulalah yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka dilansir dari media Floresku.com pada 04 Agustus 2021 lalu, diketahui bahwa Bupati Sikka telah menandatangani perjanjian kerja sama pinjaman daerah Kabupaten Sikka dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp. 216 miliar lebih.

"Implementasi dari Dana PEN tersebut tersebar pada dua satuan kerja perangkat daerah yakni Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan,"sebut mereka.

Dalam penjelas mereka Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk kabupaten Sikka dialokasihkan untuk pengerjaan berbagai fasilitas kesehatan, pemasangan air, dan jalan dengan total proyek 159 paket dengan rincian dinas kesehatan ada 18 paket dengan total anggaran Rp. 39,5 M dan Dinas PUPR sebanyak 141 paket dengan total anggaran Rp. 176,6 M lebih.

Untuk dinas PUPR dialokasihkan untuk kontruksi air minum ada 49 paket dengan nilai Rp. 50,5 M lebih, kontruksi jalan lingkungan/Desa ada 38 paket dengan total anggaran Rp. 10,9 M lebih, pengadaan barang 1 paket senilai Rp. 2,5 M, kontruksi jalan dan jembatan ada 42 paket dengan total anggaran Rp. 107,2 M dan jasa konsultasi pengawasan ada 11 paket dengan total dana Rp. 5,3 M.

"Namun sayangnya, pekerjaan proyek yang bersumber dari dana PEN di Kabupaten Sikka tidak berjalan sesuai harapan bahkan beberapa paket pekerjaannya akan berujung gagal,"ujarnya.

Berdasarkan data yang dipaparkan yang diperoleh dari rekaman data saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Sikka bersama Dinas PUPR Sikka pada selasa 7 Februari lalu menyebutkan bahwa sebanyak 13 paket pekerjaan proyek di Dinas PUPR Kabupaten Sikka yang bersumber dari dana pinjaman daerah yang berpotensi gagal sedangkan 2 paket proyek tidak terkontak.


Mereka membeberkan 13 proyek yang dinilai akan gagal:

1. Pembangunan Sumur Bor Air di DDesa Koting B dengan nilai kontrak 690.387.000 dan dikerjakan oleh CV Sumber Mujizat dan realisasi 16,10 persen.

2. Pembangunan Sumur Bor Air di Pulau Pemana dengan nilai kontrak 993.000.000 dikerjakan oleh CV Tridaya Perkasa dan realisasi 25,67 persen.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved