Berita Manggarai

Warga Poco Leok Satar Mese Dialog dengan Bupati Manggarai, Tolak Pengembangan Geotermal

"Kami tolak geotermal, tolak, jangan merampas hak kami secara sepihak," ungkap seorang ibu sambil membentangkan spanduk.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
DIALOG- Masyarakat Poco Leok gelar aksi tolak kahadiran Geotermal pada Senin 27 Februari 2023. Pada saat itu mereka berdialog dengan Bupati Manggarai, Hery Nabit. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG - Polemik pro dan kontra perluasan kawasan pembanguan Geotermal di Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Manggarai masih dalam tahapan diskusi antara pihak pemerintah yang memberi izin dengan masyarakat pemilik wilayah untuk memberi izin kepada PLN.

Kehadiran Bupati Manggarai Herybertus GL.Nabit disambut aksi masa oleh warga setempat menolak kehadiran geotermal di wilayah itu, Senin 27 Februari 2023.

Warga menyambut kehadiran Bupati yang rencananya melakukan dialog dengan warga Gendang Lungar dan Mesir, membentang sepanduk meminta Bupati Hery untuk membatalkan ekspansi pengeboran gas bumi tersebut.

"Kami tolak geotermal, tolak, jangan merampas hak kami secara sepihak," ungkap seorang ibu sambil membentangkan spanduk.

Baca juga: Warga Desa Wailamung dan Henga Gotong-royong Perbaiki Ruas Jalan Provinsi yang Rusak

 

Dalam bentangan spanduk atas nama komunitas warga adat Poco Leok, menolak ekploitasi geotermal ini dari Ulumbu, mereka menganggap kehadiran geotermal ini mengancam keberadaan lingkungan wilayah mereka tinggal.

"Geotermal merusak masa depan kami," ungkap masa aksi lain

Usai mendengarkan masa aksi yang memadati halaman depan Gereja Atasi Lungar, Bupati Hery dan rombongan membangun dialog dengan perwakilan warga.

Dalam dialog yang dibangun, Bupati Hery mendengar semua pihak baik yang kontra maupun yang pro terhadap pembanguan energi panas bumi tersebut.

"Kami tidak bisa kembali ke belakang lagi, pada saat mulai proses gendang Mesir sejak dari awal mendukung, kami sudah lama tidak menikmati listrik seperti orang lain," ungkap Vinsen salah seorang tokoh masyarakat

Salah seorang warga lain, Mama Eli mengungkapkan kecemasannya di hadapan Bupati. Kecemasan itu lantaran kondisi geografis Poco Leok yang dikelilingi jurang dan rawan longsor.

"Kampung kami bapa Bupati dikelilingi jurang dan rawan longsor, kami sangat cemas jika pembangunan geotermal ini mengancam kampung kami," ungkap Mama Eli.

Baca juga: Proyek Jalan Asal Jadi Rp 9 Miliar Disorot Warganett, PPK Perintahkan Rekanan Perbaiki

Selain itu, dia mengungkapkan, kecemasan lain dari kehadiran Geotermal ini keberadaan kuburan omum Gendang Mesir yang nantinya terancam adanya dampak pembanguanan.

"Kampung Mesir ini rawan longsor, kami mencemaskan bapa Bupati pemboran itu dalam pikiran kami membuat lubang besar kami ini, dan ini mengancam kuburan umum," tambah mama Eli

Menanggapi kecemasan warga, Bupati Hery menjawabnya dalam sesi dialog itu.

Kata Bupati Hery, pihaknya mendatangi setiap rumah gendang untuk mengetahui suara dari masyarakat setempat baik yang pro maupun kontra.

"Pada hari ini kami memutuskan untuk jalan di setiap gendang untuk mengetahui suara-suara yang ada tidak hanya mendengar suara-suara yang mendukung dan juga suara yang tidak setuju dengan alasan masing," kata Bupat Hery.

Beberapa suara dari masyarakat itu kata Bupati Hery tentu dengan alasan mengenai keberlangsungan lingkungan masa depan.

"Alasan yang disampaikan, hal-hal terkait masa delan, sehingga hal itu yang kami komunikasikan dengan pihak PLN," lanjutnya .

Sebagai penanggungjawab, pihak pemerintah kata Bupati Hery harus pahami kodisi lapangan.

Baca juga: Semua Kamar Hotel di Larantuka Habis Dipesan Peziarah Semana Santa

"Saya sebagai penanggungjawab dalam pembangunan di Manggarai perlu mengetahui kondisi lapangan secara real, bahwa ada reaksi-reaksi, respons -respons dari masyarakat diluar dugaan kita itu hal yang fajar, " katanya.

Bupati Hery menyampaikan kepada semua pihak untuk tetap membuka pintu komunikasi agar tetap berjalan.

"Kita mendengar sekuanya, yang menerima maupun menolak. Kita berkomunikasi. Ada banyak kekhawatiran itu yang kami bicarakan setelah kunjungan ini, setelah itu kita akan bahas mana yang menjadi tugas pemerintah mana yang uran PLN, " tutup Bupati Hery.

Berita TRIBUNFLORES.COM lainya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved