Berita NTT
BMKG NTT Sebut La Nina Berakhir, Musim Kemarau akan Datang Lebih Awal dan Berpotensi El Nino Lemah
BMKG NTT menyebutkan La Nina Berakhir, Musim Kemarau akan Datang Lebih Awal dan Berpotensi El Nino Lemah.
Ia menjelaskan apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis (periode 1991-2020), maka secara umum Musim Kemarau lebih kering, yaitu curah hujan lebih rendah dari reratanya) sebanyak 16 ZOM (57,14 persen), namun terdapat 4 ZOM (14,3 persen) yang diprediksikan akan bersifat ATAS NORMAL (Musim kemarau lebih basah, yaitu curah hujan lebih tinggi dari reratanya) dan sejumlah 8 ZOM (28,57 persen) diprediksikan akan bersifat NORMAL atau SAMA dengan rerata klimatologisnya.
Wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu sebagian kecil Kab. Manggarai Timur, Kab. Ngada, sebagian kecil Kab. Nagekeo, sebagian kecil Kab. Ende, Kab.Sikka, sebagian Kab. Flores Timur, Kab. Lembata, Kab.Alor, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Tengah, Kab. Sumba Timur, Kab. Sabu Raijua, Kab. Rote Ndao, sebagian kecil Kab. Kupang, sebagian besar Kab. Timor Tengah Selatan, sebagian kecil Kab. Timor Tengah Utara, sebagian besar Kab. Belu dan sebagian Kab. Malaka.
Kapan Puncak Musim Kemarau Tahun 2023?
Ia menyebutkan puncak musim kemarau 2023 di wilayah Nusa Tenggara Timur diperkirakan umumnya
terjadi pada bulan Agustus 2023 sebanyak 17 ZOM (60,71 persen).
Namun demikian, terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak Musim Kemarau pada bulan Juli 2023 sebanyak 5 ZOM (17,86 persen) dan September 2023 sebanyak 6 ZOM (21,43 persen).
Kesimpulan Prakiraan Musim Hujan 2022/2023
Musim Kemarau pada tahun 2023 umumnya akan tiba lebih awal dibandingkan dengan
biasanya.
Curah hujan yang turun pada periode musim kemarau 2023 diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya.
Meskipun demikian ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan biasanya.
"Periode puncak musim kemarau diprediksi umumnya terjadi di Agustus 2023,"ujarnya.
Rekomendasi Menghadapi Musim Kemarau 2023 Dalam menghadapi Musim Kemarau 2023, BMKG menghimbau K/L, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan
lahan, dan kekurangan air bersih.
Pemerintah Daerah dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir Musim Hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.
"Mari kita jadikan informasi Prakiraan Musim Kemarau 2023 ini sebagai bentuk Peringatan Dini (Early Warning), untuk dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan dalam Aksi Dini (Early Action), sehingga upaya pencegahan dapat terus
diprioritaskan dengan tetap adanya penanggulangan bila bencana tetap terjadi,"pungkas dia.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Berita NTT
BMKG NTT
BMKG NTT Sebut La Nina Berakhir
Berpotensi El Nino Lemah
Musim Kemarau akan Datang Lebih Awal
Tribun Flores.com
Sekdin PMD Sikka Sebut Pengelola BUMDes di Sikka Belum Memahami Manajemen Pengelolaan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 31 Maret 2023, Jangan Cepat Negatif Thinking |
![]() |
---|
PT Flobamor Tidak Sanggup Pasok Beras Bagi ASN NTT |
![]() |
---|
Dukung Semana Santa Larantuka 2023, ASDP Kupang Siap Layanan Kapal Extra Trip Bagi Peziarah |
![]() |
---|
Bengkel APPeK dan ICW Bahas Studi Penelitian Keputusan Konflik Kepentingan Pejabat Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.