Prosesi Kure di Noemuti
Melihat Ritual Ambil Air dan Bersihkan Patung di Kampung Kote Noemuti TTU
Umat Katolik di Kampung Kote, Desa Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara ritual Soet Oe dan Taniu Uis Neno
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Umat Katolik di Kampung Kote, Desa Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Ritual Soet Oe (mengambil air,) dan Taniu Uis Neno (membersihkan patung-patung) pada Kamis, 6 April 2023.
Ritual Soet Oe dan Taniu Uis Neno digelar pada hari Kamis pagi dalam rangkaian Tri Hari Suci Umat Katolik di Kampung Kote, Desa Noemuti.
Ketika pagi-pagi pada hari Kamis tersebut, sejumlah pria dan wanita dari masing-masing Ume Mnasi (rumah adat) diutus ke Gereja Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Noemuti.
Setelah menerima berkat dari Pastor, rombong ini kemudian bergegas ke Kali untuk menimba air. Mereka membawa serta wadah berupa tembikar (periuk yang terbuat dari tanah liat) yang mana pada bagian bibir tembikar ini ditutup dengan tempurung kelapa yang telah didesain khusus.
Baca juga: Semana Santa Larantuka di Kamis Putih, Misa Kudus Hingga Cium Tuan Sakral
Selain membawa tembikar, utusan masing-masing Ume Mnasi baik laki-laki maupun perempuan mengenakan pakaian adat tradisional setempat.
Saat berjalan ke Kali mereka berjalan beriringan dan tidak saling mendahului. Setelah wadah berupa tembikar masing-masing utusan Ume Mnasi tersebut penuh diisi air, mereka kemudian kembali ke Gereja.
Semua air pada masing-masing wadah tersebut kemudian diberkati oleh Pastor di Gereja lalu dibawa ke masing-masing Ume Mnasi.
Ketika tiba di masing-masing Ume Mnasi, patung-patung peninggalan bangsa Portugis yakni Imam-imam Misionaris Dominikan dikeluarkan lalu dibersihkan di depan tempat doa yang sudah didekorasi.
Setiap Patung dibersihkan dengan cara-cara dan proses yang unik. Patung-patung ini pertama kali dibasuh dengan air berkat. Setelah itu, seorang wanita yang bertugas memarut kelapa, kemudian menggosok patung tersebut dengan kelapa yang sudah diparut dengan perlahan. Patung-patung ini digosok penuh hati-hati.
Seorang wanita bertugas menghancurkan potongan tebu (sepanjang jari telunjuk orang dewasa) menggunakan batu. Di mana tebuh yang sudah dihancurkan dan berbentuk seperti kuas ini digunakan untuk membersihkan bekas ampas kelapa yang masih melekat pada patung.
Prosesi Kure di Noemuti
Ritual Soet Oe dan Taniu Uis Neno
Tradisi Prosesi Kure di Kampung Kote
Kecamatan Noemuti Kabupaten TTU
TribunFlores.com
Uskup Maumere Basuh Kaki 12 WBP, Karutan Antonius Merasa Sedih |
![]() |
---|
Semana Santa Larantuka di Kamis Putih, Misa Kudus Hingga Cium Tuan Sakral |
![]() |
---|
Ribuan Pemuda Antusias Sambut Prosesi Jalan Salib Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang Ke VIII |
![]() |
---|
Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-59, Lapas Ende Lakukan Ziarah dan Tabur Bunga Di Taman Makam Pahlawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.