Pekerja Migran Indonesia
Wilhelmina, PMI Asal Flotim Meninggal Akibat Penyakit Jantung
Almarhumah, atas permintaan keluarga juga untuk dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Wilhelmina Beto Koten, Pekerja Migran Indonesia atau PMI asal Desa Nimun Danibao,Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur (Flores Timur) meninggal dunia akibat penyakit jantung.
Dalam dokumen yang salinannya diterima, Sabtu 15 April 2023, Wilhelmina meninggal dunia di Hospital Gua Musang, Kuala Lumpur Malaysia, pada 5 April 2023 lalu. Atas permintaan keluarga yang ada di negeri Jiran, jenasah Wilhelmina sempat diotopsi.
Almarhumah, atas permintaan keluarga juga untuk dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Flotim. Selama 13 tahun, Wilhelmina bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit bersama suaminya.
Jenasahnya kemudian dibawa ke Indonesia dari Kuala Lumpur ke Jakarta dan selanjutnya diterbangkan lagi dari Jakarta ke Kupang. Perempuan berusia 54 tahun ini diterima perwakilan keluarga bersama petugas BP3MI NTT dan sejumlah relawan di pintu kargo Bandara El Tari Kupang, Sabtu siang.
Baca juga: PMI Asal Flores Timur Dipulangkan Tak Bernyawa
Dari Bandara, jenasah dibawa ke rumah duka di Kelurahan Oesapa Barat Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang untuk disemayamkan, sebelum diberangkatkan ke Kabupaten Flores Timur melalui jalur laut.
Keluarga dari Wilhelmina Koten, Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Flores Timur (Flotim) ikhlas menerima jenasah Wilhelmina, yang kini pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
Kornelis Making, keluarga Wilhelmina di Kupang mengaku ikhlas menerima kenyataan ini. Meski sisi lain dia sendiri tidak ingin keluarganya dipulangkan dalam keadaan demikian.
"Mau bagaimana lagi. Kita mau tolak, tapi ini takdir," kata dia di pintu kargo Bandara El Tari Kupang, saat menunggu jenasah Wilhelmina tiba, Sabtu 15 April 2023 siang.
Baca juga: Bank NTT Tandatangan Perjanjian Kerjasama dengan Yayasan Citra Bina Insan Mandiri
Dia bercerita, Wilhelmina berasal dari Desa Nimun Danibao, Kecamatan Adonara Barat, sudah 13 tahun bekerja di Malaysia. Disana, Wilhelmina hidup bersama suaminya. Sedangkan anak-anak berada di kampung dan berkuliah di Sulawesi.
Keduanya bekerja sebagai buruh di perusahan kelapa sawit. Kornelius sendiri baru mendapat kabar itu tiga hari yang lalu ketika jenasah mulai dikirim ke NTT. Ia sendiri juga tidak mengetahui penyebab meninggalnya almarhum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.