Konflik Sudan
Konflik Sudan Memanas, Menlu Retno Marsudi Sebut 390 WNI Dievakuasi dari Sudan
Ke-390 WNI yang dievakuasi dari Sudan itu diperkirakan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Jumat 28
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, Kamis 27 April 2023, mengatakan, para WNI yang dievakuasi terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Mereka diterbangkan menggunakan pesawat Boeing 737 A-7305 TNI AU dari Kota Port Sudan menuju posko evakuasi di Jeddah, Arab Saudi.
”Proses evakuasi berjalan dengan lancar berkat koordinasi yang baik dari berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Luar Negeri, Mabes TNI, KBRI (Kedutaan Besar RI) di Sudan, kru pesawat B-737 A-7305, dan juga Konjen (Konsulat Jenderal) RI di Jeddah,” kata Indan.
Evakuasi ini merupakan yang pertama dengan pesawat. Tahap berikutnya akan ada beberapa penerbangan dari Kota Port Sudan ke Jeddah. WNI yang sudah dievakuasi ke Jeddah akan diterbangkan ke Tanah Air menggunakan beberapa pesawat komersial.
Adapun pesawat A-7305 TNI AU tetap berada di Jeddah untuk melaksanakan evakuasi WNI di Sudan selanjutnya. Tim evakuasi dipimpin mission commander Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Tim terdiri dari kru pesawat, personel Satuan Bravo Komando Pasukan Gerak Cepat (Satbravo Kopasgat), tenaga kesehatan, psikolog, Badan Intelijen Strategis TNI (Bais TNI), Pusat Penerangan TNI, dan staf Kementerian Luar Negeri.
Noto mengatakan, misi evakuasi menurut rencana dibagi menjadi beberapa sorti. Sorti pertama telah terlaksana dengan lancar tanpa kendala. ”Evakuasi akan diprioritaskan untuk lansia (lanjut usia), ibu hamil, dan anak-anak,” kata Noto.
Sebagaimana diketahui, konflik Sudan tidak hanya memaksa warga asing dievakuasi ke negaranya masing-masing. Warga negara Sudan pun banyak yang melarikan diri ke luar negeri.
Seorang pejabat dari Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB mengatakan, lebih dari 3.500 orang, termasuk ratusan warga negara Turki, telah tiba di Etiopia setelah melarikan diri dari pertempuran sengit di Sudan.
PBB telah memperingatkan bahwa kekerasan dapat memaksa sebanyak 270.000 orang mencari perlindungan di negara tetangga Sudan Selatan dan Chad, sementara yang lain telah melarikan diri ke Mesir dan Etiopia.
"Antara 21 April dan 25 April, tercatat lebih dari 3.500 kedatangan dari lebih dari 35 negara," kata Eric Mazango, petugas komunikasi IOM di Etiopia, kepada AFP melalui email yang diterima Kamis.
“Dari total kedatangan yang tercatat, kelompok terbesar adalah warga negara Turki lebih dari 40 persen, diikuti oleh orang Etiopia sebesar 14 persen,” katanya, dengan jumlah pengungsi melonjak dari 200 akhir pekan lalu menjadi 1.300 pada Selasa.
Pertempuran antara pasukan Sudan dan paramiliter meletus pada 15 April, dengan ratusan orang tewas, sementara warga sipil menderita kekurangan air, makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang parah.
IOM Ethiopia telah menerima beberapa permintaan dari kedutaan untuk penerimaan dan bantuan transportasi untuk sekitar 700 warga negara ketiga yang tiba di sisi Etiopia perbatasan Sudan,” kata Mazango.
Dia menambahkan bahwa pejabat IOM sedang mengatur transportasi dari kota perbatasan Metema ke kota Gondar dan Addis Ababa untuk mengelola peningkatan kedatangan.
Sumber: POS KUPANG
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Konflik Sudan
Konflik Sudan Memanas
Warga Sudan Lari ke Etiopia
Perang Sudan
PBB
Evakuasi Warga Asing
Perang Saudara di Sudan
Konflik Sudan Terkini
TribunFlores.com terkini
TribunFlores.com hari ini
Menlu Retno Marsudi
390 WNI Dievakuasi dari Sudan
Gugurnya Mari Longa Palawan Asal Ende, Perang di Benteng Watunggere 4 |
![]() |
---|
Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Mie Instan Bisa Naik |
![]() |
---|
Jokowi Tegas Tekan Rusia, Minta Hentikan Perang di Ukraina |
![]() |
---|
Menteri Luar Negeri Indonesia Bertemu Menlu Rusia di China, Retno Marsudi Minta Perang Dihentikan |
![]() |
---|
Rusia dan Ukraina Diambang Perang, Amerika Serikat dan NATO Siaga, Apa yang Diinginkan Putin? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.