Berita NTT

Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Kupang Talkshow Partisipasi Umat Katolik dalam Politik

Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Kupang menggelar talkshow bertajuk partisipasi umat katolik dalam politik dan demokrasi

Editor: Hilarius Ninu
POS-KUPANG.COM /EKLESIA MEI
TALKSHOW- Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Kupang menggelar talkshow di Gedung Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Keuskupan Agung Kupang, Jumat, 26 Mei 2023. 

"Tetapi, dengan keadaan diaspora ini, kita tetap mempunyai satu semangat dasar yaitu semangat yang memberikan kepada kita bukan saja membawakan kekuatan, tetapi suatu daya yang dijanjikan Yesus Kristus untuk ada dalam hati kita masing-masing untuk bergerak agar kita bertindak seperti murid-Nya,"ungkapnya.

Menurut Mgr. Petrus, hal itu bukan persoalan like dan dislike yang sekarang ini terjadi dan terkesan membuat susah demokrasi dengan hidup bersama.

"Tetapi yang benar-benar merupakan dari Yesus yang ada dalam diri kita adalah cinta kasih yang digerakan oleh Yesus. Itu bagian utama dari kehadiran kita di dunia yang bervariasi dan majemuk ini," katanya.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 28 Mei 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik


Mgr. Petrus menegaskan, hal itu bukan  saja secara moral tetapi harus berhati-hati dalam bertindak.

"Di dalam kehadiran kita sebagai katolik di Bangsa Indonesia dengan penuh kebijaksanaan agar melihat "Peluang-peluang" yang ada dapat kita manfaatkan secara bermutu memberikan suatu kualitas oleh kehadiran kita," pungkasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya,  untuk yang bekerja harus merasa bekerja karena dorongan oleh roh kudus, sehingga  bisa mengadakan pilihan tepat.

"Pilihan bukan saja untuk kebaikan pribadi atau keluarga kita. Tetapi juga untuk membangun kuat dalam kerumunan agar semakin hari semakin bersifat inkslusif. Artinya semua orang terlibat walau dengan latar belakang yang berbeda," tambahnya.

 

Baca juga: Pasca Operasi Angkat Janin di Dalam Perut, Bayi Usia 37 Hari Masih Jalani Perawatan Intensif

Lebih lanjut, Mgr. Petrus menyampaikan, Memang Gereja di dunia mengalami tantangan yang banyak. Bisa dikatakan terkecoh, sehingga gereja terutama kaum awam berusaha merobah dunia ini berdasarkan kemampuan yang ada dalam dunia ini, termasuk kekuasaan  politik.

"Kaum awam pun tidak bisa mengubah dunia secara scientism karena itu bisa membawa kemerosotan dalam kehidupan Gereja kita. Dengan kekuatan-kekuatan dunia, kita diminta oleh  Kristus menjadi saksinya untuk membawa tanda-tanda keselamatan. Ini menjadi bagian yang perlu dipertimbangkan dalam suatu masyarakat," tuturnya.

Mgr. Petrus mengatakan, Kalau mau merubah dunia, maka akan berperang terus menerus karena tidak ada pegangan. Dimana,  jaringan itu menjadi satu "Penjala ikan yang banyak".

Bagaimana Dia berusaha menjadi pakar dalam kemanusiaan karena dalam kemanusiaan ini kita bisa bertindak mengambil keputusan secara demokratis.

Agar dunia ini menjadi satu dunia yang diwarnai dengan keadilan, perdamaian, Salin menerima satu sama lain, menjadi satu kesatuan menggambarkan keluarga Allah di dunia ini yang banyak.

Mgr. Petrus menuturkan,  perubahan bidang politik yang berkembang dari sistem politik yang terbaik adalah demokrasi, karena dalam demokrasi itu ada percakapan publik.

"Itulah yang paling utama, bagaimana kita membangun suatu percakapan publik, dimana setiap orang ikut bagian secara benar," katanya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved