Berita Sikka

Emak-emak di Kota Maumere 'Sulap' Bangunan Bekas Kios jadi Sekolah PAUD Santo Agustinus

PAUD yang mereka dirikan pada 12 April 2012 itu diberi nama PAUD KB. Santo Agustinus dan saat ini sudah terakreditasi B

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-ANCELINA MARIA NONA YANTI
PEMBELAJARAN PAUD - Kegiatan belajar mengajar di PAUD Santo Agustinus, lingkar luar tepatnya di RT. 28/RW.005, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Perjuangan empat orang emak-emak di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur mendirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) patut diacungi jempol.

Bagaimana tidak, mereka berhasil "menyulap" bangunan bekas kios untuk dijadikan tempat belajar anak-anak usia dini di kompleks mereka tinggal di lingkar luar tepatnya di RT. 28/RW.005, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

PAUD yang mereka dirikan pada 12 April 2012 itu diberi nama PAUD KB. Santo Agustinus dan saat ini sudah terakreditasi B, dan kini membina kurang lebih 40 anak usia dini.

PAUD KB Santo Agustinus merupakan milik perorangan yakni Agustinus Bani.

Baca juga: PAUD Kasih Sayang Hadir di Madawat Maumere

 

Ancelina Maria Nona Yanti, salah satu pendiri PAUD KB Santo Agustinus menyebutkan, setelah 7 tahun beroperasi, berulah PAUD Santo Agustinus mendapatkan akreditasi B.

"Murid sekarang ada 40 orang dan kami bagi dalam tiga rombongan belajar, jadi rombel Megu Mo'ong 1, Megu Mo'ong 2 dan Kelas Wua Mesu, jadi kelas Megu Mo'ong 1 itu mereka yang usianya 2-3 tahun, Megu Mo'ong 2 itu dari usia 4-5 tahun dan Wua Mesu itu usia 5-6 tahun, persiapan ke SD," jelas Ancelina Maria Nona Yanti.

Awal mula berdirinya PAUD Santo Agustinus karena melihat anak-anak usia dini di lingkungan tersebut yang menghabiskan waktunya dengan bermain.

Setelah berkonsultasi dengan Dinas PKO Kabupaten Sikka dan melengkapi beberapa persyaratan ijin operasional, PAUD Santo Agustinus akhirnya berdiri dan mulai pembelajaran di awal-awal tahun dilaksanakan di teras rumah dan dilaksanakan pada sore hari selama 3 bulan.

Namun karena dirasa progresnya kurang baik, para pendiri PAUD Santo Agustinus berembuk untuk melaksanakan sekolah pagi seperti PAUD lain pada umumnya.

"Bangunan yang kami pakai sekarang ini awalnya kios milik pengelola, karena melihat banyak anak yang mendaftar kesini, maka kami perlebar dan sekolah sampai sekarang," jelas Ancelina Maria Nona Yanti.

Tenaga Pengajar

Tenaga pengajar PAUD KB Santo Agustinus berjumlah 4 orang yang terdiri 3 orang sebagai tenaga pendidik dan 1 orang sebagai Kepala PAUD yang juga merangkap sebagai Tenaga Kependidikan.

4 orang tenaga pengajar PAUD Santo Agustinus berstatus honor komite dan semuanya merupakan ibu rumah tangga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved