Berita NTT

Berkat Nira Lontar, Warga Desa Daudolu Sekolahkan Anak-anak hingga Sarjana

Penjabat Kepala Desa Daudolu, Yeferti Delfiana Ndoloe berkomitmen agar wilayah desanya dikenal sebagai Desa Gula di belahan Nusantara.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
PEGANG GULA - Penjabat Kepala Desa Daudolu, Yeferti Delfiana Ndoloe tersenyum manis sambil memegang gula semut yang sudah berhasil diolah. Dusun Laki, Desa Daudolu, Kecamatan Rote Barat Laut. Senin, 26 Juni 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

TRIBUNFLORES.COM, BA'A - Penjabat Kepala Desa Daudolu, Yeferti Delfiana Ndoloe berkomitmen agar wilayah desanya dikenal sebagai Desa Gula di belahan Nusantara.

"Kami mau buktikan ke depan kami dikenal sebagai desa gula. Daerah kami penghasil gula," ungkap Yeti kepada Pos Kupang di Dusun Laki, Desa Daudolu, Kecamatan Rote Barat Laut, Senin, 26 Juni 2023.

Kades Perempuan ini mengaku, dari hasil menyadap nira lontar dan membuat gula ini, berdasarkan kasat matanya, ada orang tua yang telah menyekolahkan anaknya hingga tamat SMA dan ada yang sudah sarjana.

Lalu untuk hasil gula Rote, kata Yeti, semua hasil gula air Rote itu tidak sama, tergantung dari struktur tanah, umur pohon lontar dan musim.

Baca juga: Penyadap Gula di Desa Daudolu Rote Barat Laut Harus Pertahankan Kualitas

 

"Saat musim begini, hasil gulanya masih sedikit per harinya Rp.60.000, tapi mulai dari bulan Oktober sampai seterusnya, penghasilan yang diperoleh petani gula per harinya Rp.300.000," beber Yeti.

Ia memaklumi, memang untuk saat sekarang hasil volume gulanya kurang, karena hasil niranya tidak terlalu banyak. Tergantung musim.

Selain itu, Yeti juga mengisahkan, hasil dari rebusan air nira pohon lontar yang dimasak, menghasilkan gula air, gula semut dan gula lempeng.

"Lalu ada juga katong (kami) orang Rote bilang gula Batu Leni. Gula itu ditampung pada saat musim panas, saat musim hujan itu gula nira ini kurang, sehingga saat musim hujan, gula itu diolah lagi menjadi gula lempeng, gula semut ataupun gula air," ungkapnya.

Menurut Yeti, hasil gula Rote sangat membantu masyarakat di Desa Daudolu, khususnya masyarakat petani.

Baca juga: Presiden Jokowi Kirim Sapi dengan Berat 950 Kg ke NTT untuk Kurban saat Idul Adha 2023

Terkait olahan gula lempeng, jelas dia, sudah ada cetakan yang disiapkan berupa gelang yang terbuat dari daun lontar.

Kalau untuk gula semut, kemesannya sudah disiapkan oleh Dinas Koperindag-UMKM Rote Ndao.

"Di desa, kami punya masyarakat petani, baik petani sawah maupun petani gula lalu ada juga masyarakat nelayan.
Petani gula berjumlah 98 orang yang tersebar di 5 dusun (Dusun Daudolu, Ndolukoen, Laki, Mana Molo dan Oeseda) dalam bilangan Desa Daudolu," ucap Yeti.

Kemudian, terkait bantuan 40 unit rumah gula, kata dia, belum digunakan karena belum adanya serah terima.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved