Berita TTS
Tukang Pekerja Kantor Pengadaian Cabang Soe Gelar Mogok Kerja 1 Bulan Lebih, Simak Alasannya
Pak Novan janji kalau progres sudah 50 persen nanti upah kami akan dibayarkan sesuai progres, tetapi setelah progres
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Tukang yang mengerjakan bangunan kantor pegadaian cabang Soe melakukan aksi mogok kerja lantaran upah mereka tak kunjung dibayarkan. Aksi mogok kerja tersebut sudah berlangsung 1 bulan lebih.
Pantauan Pos Kupang, di lokasi proyek Senin 3 Juni 2023 tidak ada aktivitas pekerjaan. Para tukang nampak duduk berkumpul sambil bercerita. Nampak material bangunan seperti pasir dan batako terlihat berada di lokasi proyek. Dua mesin molen cor terlihat di halaman depan gedung yang masih tengah jalan tersebut.
Yogi, kepala tukang yang membawahi 27 pekerja bangunan tersebut mengaku kewalahan dengan pertanyaan para pekerja yang menanyakan kapan mereka akan menerima upah.
Dikatakan Yogi, bahkan untuk makan minum dan mengisi pulsa pun dirinya harus berutang.
Baca juga: Saran Dokter Asep Purnama Agar Kasus Rabies TTS Tidak Menyebar ke Kabupaten Lain di Pulau Timor NTT
Terkait kondisi yang ada, kata Yogi pihaknya sudah menyampaikan kepada Novan Fay, selaku pihak yang memberikan pekerjaan tersebut. Namun ia hanya menerima “janji manis”.
Yogi mengisahkan, saat ini Novan sudah tak lagi merespon panggilan telepon maupun pesan WhatsApp darinya.
“Pak Novan janji kalau progres sudah 50 persen nanti upah kami akan dibayarkan sesuai progres, tetapi setelah progres pekerjaan mencapai 56 persen, justru pak Novan tak ada kabar,” keluh Yogi saat ditemui Pos Kupang, Senin, 3 Juli 2023.
Dijelaskan, pekerjaan gedung tersebut telah dimulai sejak Desember 2022.
Menurut Yogi, pihak pemenang tender dalam pekerjaan tersebut adalah CV Rima Jaya, yang berkantor di NTB. Pihak CV Rima Jaya lalu mempercayakan Novan Fay untuk menghandle pekerjaan tersebut.
Novan lalu menghubungi Yogi untuk memborong pekerjaan itu. Kepada Yogi, Novan menjanjikan upah tukang untuk pekerjaan tersebut 400 juta lebih. Namun hingga progres fisik mencapai 56 persen, upah tukang yang diterima baru 56 juta.
Dikatakan, pekerjaan tersebut seharusnya sudah rampung pada April lalu. Namun karena material yang kurang dan lambat diturunkan akhirnya pekerjaan tersebut belum tuntas hingga saat Ini.
“Dari bulan Desember sampai Mei itu dia (Novan) bayar sedikit-sedikit. Ada yang dia transfer 15 juta, 1,5 juta, 1 juta, 500 ribu ada juga yang dia kasih hanya 300 ribu. Total semua saya ada catat baru sekitar 56 juta. Kami sudah dari Desember kasih tinggal anak dan istri hanya untuk kerja ini proyek, tetapi sampai sekarang, upah kami tidak dibayarkan sesuai kesepakatan,” terang pria yang mengaku tinggal di Amarasi, Kabupaten Kupang ini.
Disampaikan, pada Bulan Juni, Novan sempat memberikan janji jika pekerjaan tersebut mencapai 50 persen maka sisa biaya tukang akan dibayar lunas. Novan menyebut, jika progres mencapai 50 persen maka uang pekerjaan tersebut baru akan dicairkan. Hal ini membuat para tukang bersemangat untuk bekerja kembali. Namun hingga pekerjaan mencapai 56 persen, upah mereka tak kunjung dibayarkan.
“Saat progres pekerjaan sudah sampai 50-an persen, Novan dan Bos CV Rima Jaya sempat datang melihat bangunan ini. Mereka janji keesokan harinya seluruh biaya tukang akan dibayarkan. Namun sampai saat ini upah kami tidak dibayarkan,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Untuk diketahui, tak hanya upah buru yang tak dibayarkan. Pihak supplier material pun belum dibayarkan lunas.
Umar, penyedia kayu bulat, usuk dan papan cor untuk pekerjaan tersebut mengaku, Novan masih memiliki utang padanya. Dari total 50 juta lebih, Novan baru membayarkan sekitar 15 juta dan masih tersisa sekitar 38 juta.
Umar mengaku, saat ini Novan sudah tak lagi merespon panggilan telepon maupun WhatsApp darinya.
“Awalnya saya hubungi, masih dia respon. Dia janji, kalau progres sudah 50 persen seluruh utangnya akan dibayarkan. Namun sampai sekarang dia tidak bayar-bayar. Kita hubungi juga tidak respon,” ujarnya dengan nada kesal.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Novan Fay, pelaksana pekerjaan gedung kantor pegadaian cabang soe membantah keterangan kepala tukang, Yogi terkait upah tukang yang belum dibayarkan sesuai progres fisik pekerjaan.
Menurut Novan, dirinya sudah membayar upah tukang ke Yogi mencapai 66 persen.
“Itu hanya bahasa mulutnya Yogi soal saya baru bayar dia 56 juta. Saya sudah bayar ke Yogi itu mencapai 66 persen dari total anggaran jasa tukang. Sehingga saat ini seharusnya mas Yogi yang ada utang ke saya bukan saya utang ke dia. Saya ada bukti transfer semua, dan saya sudah bayar dia lebih dari 56 juta,” bantah Novan saat dikonfirmasi via telepon, Senin 3 Juli 2023.
Dirinya mengaku, sudah meminta Yogi untuk mendata semua rekapan uang yang sudah dibayarkan dan kebutuhan para tukang di lapangan. Namun hingga saat ini, Yogi belum memberikan data itu kepadanya.
“Saya minta Yogi mana data rekapannya tapi dia belum kasih. Saya minta dia (Yogi) pilah mana anak (tukang) lama (yang kerja dari awal) dan mana anak baru (yang kerja ketika progres sudah mencapai 47 persen) minusnya berapa? Saya minta data itu, tapi belum dikasih,” ujarnya.
Dirinya juga membantah terkait besaran utang pada supplier kayu, Umar.
Menurutnya, sisa utang dirinya pada Umar hanya 14 juta bukan 38 juta.
“Saya sudah bayar Umar itu 30 juta lebih. Terakhir saya kasih dia 15 juta sehingga tersisa hanya 14 juta utang saya bukan 38 juta. Saya ada bukti transfer semua,” sebutnya.
Menurut Novan, pekerjaan gedung kantor pegadaian tersebut dimenangkan oleh CV Rima Jaya dengan pagu anggaran 1,8 Miliar. Dirinya oleh CV Rima Jaya dipercaya menjadi pelaksana lapangan pekerjaan tersebut.
Dikatakan, dalam pekerjaan tersebut, CV Rima Jaya hanya mengurus urusan administrasi. Sementara soal keuangan dipegang oleh dirinya (jasa pekerjaan) dan Timor Megah, selaku suplair material.
Dirinya menargetkan pekerjaan tersebut akan rampung pada 15 Agustus mendatang.
“Pekerjaan ini baru cair satu kali, sebesar 47,5 persen atau 800 juta dari pagu 1,8 Miliar. Sisa pencairan anggaran baru akan kembali dilakukan setelah progres fisik mencapai 100 persen,” pungkasnya. (din)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Tukang Pekerja
Kantor Pengadaian Cabang Soe
Gelar Mogok Kerja
Ini Alasannya
TribunFlores.com terkini
Cerita Pastor Paroki Noetoko RD Petrus tentang Awal Virus Rabies Masuk TTS |
![]() |
---|
Kabupaten TTU, Sikka dan TTS Terbanyak Pemilih Disabilitas di NTT |
![]() |
---|
Disuruh Istri Minum Obat Menolak, Pria di TTS Gantung Diri di Dapur |
![]() |
---|
Murid SD Digigit Anjing Bulan Februari 2023, Korban Meninggal Keempat Virus Rabies di TTS |
![]() |
---|
Polres TTS Ringkus 2 Pelaku TPPO, Kapolres: Kemungkinan Jumlah Tersangka Bisa Bertambah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.