Kasus Pelecehan di Flores Timur

Oknum Kepsek yang Diduga Lecehkan Siswi di Flores Timur Mangkir dari Panggilan Polisi

Sementara ini belum ambil keterangan karena masih sakit," katanya di ruangan kerjanya, Senin 7 Agustus 2023.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Lasarus M.A La'a, Senin 7 Agustus 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Oknum kepala sekolah tingkat SMA di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT berinisial NE yang diduga melecehkan siswinya, AKL (17) masih mangkir dari panggilan polisi.

Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Lasarus M.A La'a, mengatakan terduga belum memenuhi panggilan untuk kepentingan pemeriksaan lantaran sakit.

"Sementara ini belum ambil keterangan karena masih sakit," katanya di ruangan kerjanya, Senin 7 Agustus 2023.

Lasarus menerangkan, terduga baru satu kali tidak memenuhi panggilan penyidik. Ia juga belum memastikan kapan akan mengeluarkan surat panggilan kedua.

Baca juga: NTT Kekurangan Ahli Psikolog Dampingi Anak Korban Kekerasan dan Pelecehan

 

"Masih kita rencanakan dan berkoordinasi tentang kondisi kesehatannya. Kalau sudah baik baru kita panggil," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ungkap Lasarus, korban mengaku dilecehlan pada sejumlah bagian tubuh sensitifnya.

Disinggung soal bukti percakapan lewat inbox facebook, Lasarus mengaku akan mengambil langsung dari para saksi.

"Kita belum dapat bukti itu, tapi nanti kalau ada pasti kami minta," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus antara siswi berinisal AKL (17) dengan kepseknya, NE ini telah menjadi buah bibir warga sekolah dan masyarakat setempat.

Informasi yang dihimpun dari tanta kandung korban, MMH, pelecehan sudah terjadi berulang kali di ruangan sang kepala sekolah.

Setelah kasus ini tersebar, NE lalu mengutus empat guru mendatangi orang tua korban untuk menyampaikan permohonan maaf.

Ayah dan ibunya sempat memberikan maaf kendati tanpa kehadiran pelaku. Namun, beberapa saat berselang, tanta kandung korban berinisial MMH tak terima karena guru-guru tak menjelaskan fakta sebenarnya.

"Mereka datang tapu hanya sampaikan kalau kepsek ganggu lewat inbox, tidak jelaskan kalu sudah berbuat asusila," katanya ketika diwawancarai beberapa waktu lalu.

Pengakuan oleh salah satu guru, pimpinannya sudah mengakui kesalahannya dalam forum rapat bersama semua guru sekolah.

"Beliau sudah menyatakan bahwa dia bersalah, sehingga utus beberapa guru untuk minta maaf," kata guru itu.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved