Berita Sikka

78 Tahun Warga Dua Desa di Kecamatan Mego Andalkan Pelita

78 tahun Indonesia merdeka 2 desa di wilayah Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka yakni Desa Gera dan Desa Ndai Mbere, hingga kini belum mendapat listrik.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-KADES GERA
RUMAH WARGA - Rumah warga Desa Gera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka yang belum dialiri listrik. Selama 78 tahun Indonesia merdeka, dua desa di wilayah Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka yakni Desa Gera dan Desa Ndai Mbere, hingga kini belum mendapatkan akses jaringan listrik. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Selama 78 tahun Indonesia merdeka, dua desa di wilayah Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka yakni Desa Gera dan Desa Ndai Mbere, hingga kini belum mendapatkan akses jaringan listrik.

Untuk Desa Gera, jaringan listrik baru terpasang sampai di sekitar Kantor Desa Gera. Sedangkan 5 kilometer dari kantor hingga di perbatasan desa, sementara setelah kantor Desa sama sekali belum terpasang.

Sedangkan untuk Desa Ndai Mbere yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Gera dan yang melewati wilayah Desa Gera juga belum.

Kondisi ini sangat memprihatinkan sebab sejak kemerdekaan Indonesia sampai ulang tahunnya yang ke-78 tahun, kedua Desa ini belum teraliri listrik.

Baca juga: PLN Pastikan Kesiapan Listrik di Labuan Bajo Saat AMMTC ke-17

 

Orinus Raga, Kepala Desa Gera, mengatakan, setiap malam tiba warganya selalu menggunakan lapu pelita untuk menemani malam mereka hingga hari subuh. Jika hendak melaksanakan acara keluarga atau pesta mereka harus menyiapkan genset dan bensin dengan belasan botol.

Ia lanjut menjelaskan, secara keseluruhan total rumah dari dua desa ini yang belum sama sekali mendapatkan jaringan listrik yaitu sekitar 304.

"Total rumah dari ujung jaringan yang belum dialiri listrik yaitu sekitar 304 rumah. Total ini berdasarkan pendataan akhir bulan September 2022 lalu untuk kami buat proposal ke PLN dan data ini saya sendiri sudah antar di PLN", ujar Kades Gera.

Lebih lanjut Kades Gera ini menjelaskan, di dalam wilayah dua desa ini ada fasilitas umum yang juga sangat mengharapkan aliran listrik ini diantaranya bangunan Gereja Katolik, Sekolah SMP Negeri 2 Mego, SDN Manukako, SDI Woloone, Puskesmas Pembantu, Posyandu, 4 Unit PAUD yang semuanya membutuhkan listrik.

Baca juga: Kadis Pertanian : Saat Vaksin Kami Memang Alami Kendala

Terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa, Ia mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal pada bulan September tahun 2022 lulu baik kepada pimpinan PLN Flores bagian Timur, maupun kepada pemerintah Kabupaten. Setelah proposal tersebut diajukan, Ia terus melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pihak PLN namun sampai saat ini juga belum ada hasil yang memuaskan.

"Proposal yang saya ajukan yaitu dengan melampirkan semua persyaratan termasuk surat pembebasan lahan dan skema kerjasama dengan lembaga keuangan untuk kepentingan mempercepat proses pemasangan jaringan listrik ini" jelasnya.

Ia mengharapkan sekiranya program listrik masuk Desa ini secepatnya dapat terealisasi dengan baik sehingga harapan semua masyarakat dapat terwujud.

Sementara itu Darius Dedu, tokoh pendidik Desa Gera ketika dimintai keterangan menyampaikan bahwa banyak fasilitas umum di wilayah Desa termasuk wilayah Desa ini yang belum teraliri listrik, karena itu Ia mengharapkan agar program listrik menyala ini dapat secepatnya terealisasikan karena itu merupakan kerinduan besar masyarakat.

"Banyak fasilitas umum di wilayah ini semuanya belum teraliri listrik termasuk rumah rumah penduduk dan saya mewakili masyarakat ini mengharapkan agar program listrik menyala ini secepatnya dapat terealisasi sesuai dengan harapan kami masyarakat ini", ungkap Ketua DPP ini.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved