Berita NTT

Sebagian Besar Wilayah NTT Alami Musim Hujan Terlambat pada November atau Desember

Memprakirakan musim hujan periode 2023/2024 di sejumlah wilayah di NTT akan terlambat atau mundur pada bulan November atau Desember

Editor: Cristin Adal
POS-KUPANG.COM/Ray Rebon
BMKG - Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG NTT, Rahmattulloh Adji. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II Provinsi NTT memprakirakan musim hujan periode 2023/2024 di sejumlah wilayah di NTT akan terlambat atau mundur pada bulan November atau Desember.

Demikian disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG NTT, Rahmattulloh Adji dalam siaran pers di Kantor Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Rabu 20 September 2023.

Menurut Adji, prakiraan musim kemarau 2023 di NTT pada umumnya akan terjadi hingga bulan April 2023.

Berdasarkan pemantauan terhadap anomali iklim global yaitu Samudera Pasifik Ekutor menunjukan bahwa El Nino masih berlangsung dengan intensitas Moderat dengan nilai anomali suhu di Samudera Pasifik bagian tengah dan Timur sebesar +1,62.

Baca juga: Kendala Jaringan Internet, Siswa SMP Negeri 43 Wolomotong Cari Jaringan di Kota Maumere

 

 

Sementara itu, kondisi anomali suhu muka laut di Samudera Hindia menunjukan fenomena Dipole Mode Event ( Indian Ocean Dipole) dalam kondisi positif dengan indeks Dipole Mode sebesar + 1,19.

Diprakirakan bahwa fenomena El Nino akan bertahan pada level moderat hingga desember 2023, bahkan sampai Januari-Februari 2024. Sementara itu, fenomena IOD diprakirakan akan tetap positif hingga akhir tahun 2023.

Kombinasi dari kedua fenomena tersebut, menurut Adji diprakirakan akan berkontribusi pada mundurnya awal musim hujan dan durasi hujan lebih pendek terhadap normalnya di Indonesia.

Dari total 28 ZOM di NTT, sebanyak 9 ZOM (32 persen) diprakirakan akan mengawali musim hujan bulan November 2023, meliputi Manggarai Barat bagian tengah, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo bagian barat, Kupang bagian tengah dan timur, Timor Tengah Selatan bagian barat dan utara.

Dilanjutkan pada Timor Tengah Utara bagian barat dan timor laut, Belu bagian utara, Sumba Barat bagian Timur, Sumba Tengah bagian selatan dan Sumba Timur bagian tengah Sedangkan untuk 19 ZOM (68 persen ), Awal Musim Hujan terjadi pada bulan Desember 2023.

Baca juga: Sengketa Informasi Bengkel APPeK Vs 11 Parpol di NTT Berhasil Dimediasi Komisi Informasi NTT

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis (periode awal musim hujan 1991-2020), maka awal musim hujan pada tahun 2023/2024 di NTT diperkirakan mundur.

Wilayah di NTT yang mengalami hujan mundur terpanjang meliputi Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian barat daya, utara dan tenggara, Nagekeo bagian barat, Ende bagian tenggara, Sikka, Flores Timur bagian selatan, Pulau Sumba, Rote Ndao, sebagian besar Pulau Timor.

Kata dia, apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis Akumulasi Curah Hujan Musim Hujan (periode 1991-2020), secara umum kondisi musim hujan di tahun 2023/2024 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 18 ZOM (64 persen ), kemudian sejumlah 10 ZOM (36 persen ) akan mengalami kondisi hujan bawah normal (musim hujan lebih kering atau lebih rendah dari rerata klimatologisnya).

"Puncak musim hujan tahun 2023/2024 di wilayah NTT diperkirakan umumnya terjadi pada bulan Februari 2024 sebanyak 16 ZOM (57 % )," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved