Gempa Bumi Kupang

Dua Kali Gempa di Kupang Berlokasi di Patahan yang Sama

BMKG NTT menjelaskan dua kali kejadian gempa di Kabupaten Kupang mengakibatkan berbagai kerusakan terjadi pada lokasi patahan yang sama.

Editor: Egy Moa
HO
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTT memberi penjelasan mengenai dua gempa kuat yang terjadi di Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTT memberi penjelasan mengenai dua gempa kuat yang terjadi di Kupang berlokasi di patahan yang sama. 

Hanya dalam 10 hari, dua kali gempa dengan kekuatan diatas 3 magnitude mengguncang Kupang. Warga di Pulau Timor hingga Flores ikut merasakan gempa bumi ini. 

Gempa bumi pertama terjadi 2 November 2023 pukul 05.04 WITA dengan kekuatan 6,3 magnitude.  Gempa bumi ini membuat 192 rumah dan 34 fasilitas publik rusak. Laporan juga menyebutkan 926 orang terdampak. Tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka. 

Gempa bumi ini terjadi pada jarak 15 kilometer (km) arah tenggara Kupang di kedalaman 25 km pada koordinat 10,26° Lintang Selatan (LS); 123,72° Bujur Timur (BT).

Baca juga: 37 Unit Rumah dan Sembilan Fasilitas Umum Rusak Akibat Gempa Kupang

 

 

Gempa bumi kedua terjadi 12 November 2023 dengan kekuatan 5,4 magnitude. Gempa bumi berlangsung tidak lebih dari tiga detik pada pukul 10.06 WITA. Adapun gempa bumi pada jarak 14 km arah tenggara Kupang di kedalaman 41 km pada koordinat 10,18° LS ; 123,74° BT.

"Iya betul, lokasi yang sama," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, Selasa 14 November 2023. 

BMKG menyebut dua gempa ini pusatnya di Kabupaten Kupang. BMKG juga menjelaskan kondisi di bawah Pulau Timor yang menjadi pemicu 2 gempa tersebut.

Margiono menyebut gempa di 12 November ini ialah jenis gempa dangkal akibat dari deformasi batuan dalam slab lempeng di bawah Pulau Timor dan terasa hingga Kabupaten Rote Ndao.

Baca juga: Rumah Warga Amarasi Dilaporkan Retak Usai Gempa M 5,4 Guncang Kupang NTT

Gempa yang dipicu deformasi batuan ini, jelas dia, akibat batuan sudah tidak mampu menahan tegangan dan tarikan pada lapisan bumi hingga akhirnya menimbulkan patahan atau rekahan secara tiba-tiba.

"Hasil analisa menunjukkan sumber gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun," kata Margiono. 

Ia menyebut sumber gempa ini pun sama dengan yang terjadi 2 November lalu yaitu jenis gempa bumi kerak dangkal. Namun gempa besar 2 November itu dipicu aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis mekanisme sumber pun menunjukkan gempa bumi 10 hari lalu yang berkekuatan 6,3 magnitudo itu membuat pergerakan turun atau normal fault yang terasa hingga Kabupaten Timor Tengah Selatan, Rote, Sumba Timur, Alor dan tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Kerusakan Kantor Bupati Kupang Rp 700 Juta Terdampak Gempa Bumi

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved