Berita Flores Timur
Guru ASN di Flores Timur Pertanyakan Pemotongan Iuran Korpri di Dinas PKO
Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT mempertanyakan iuran Korpri yang dipotong melalui Bendahara Dinas
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT mempertanyakan iuran Korpri yang dipotong melalui Bendahara Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Flores Timur.
Menurut Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur, Maksimus Masan Kian, pemotongan iuran Korpri sebesar Rp 7.500 per guru PNS dilakukan setiap bulan.
"Iuran Korpri yang jumlah guru paling banyak sebagai ASN itu pemotongannya langsung di bendahara gaji Dinas PKO," katanya kepada wartawan beberapa hari lalu.
Maksimus mempertanyakan manfaat dari potongan uang untuk kalangan guru. Rp 7.500 jika dikalkulasikan dengan ribuan guru maka angkanya mencapai ratusan juta per tahun.
Baca juga: Hokeng Jaya di Flores Timur, Desa Julukan Miniatur Lembata Memasuki Pesta Perak
"Jumlah yang terkumpul banyak, tapi pengeluarannya kita tidak tahu jelas. Satu guru Rp 7.500," pungkasnya.
Kepala Dinas PKO Flores Timur, Felix Suban Hoda, membenarkan pemotongan iuran yang masuk melalui bendahara, namun uangnya ditransfer ke Dewan Pengurus Korpri Flores Timur di bawah kepemimpinan Sekretaris Daerah.
Felix mengatakan, pemotongan itu sesuai dengan rencana kerja, namun dirinya tidak tahu soal pemanfaatannya lantaran bukan bagian dari badan pengurus Korpri.
"Itu sesuai dengan rencana kerja, saya bukan pengurus jadi tidak tahu soal itu," ungkapnya.
Felix memaparkan data guru ASN tingkat Taman Kanak Kanak (TKK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah sekira 2760 orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.